Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Daftar Vaksinasi Covid-19 lewat JAKI, Bisa untuk KTP Non-DKI

Kompas.com - 23/07/2021, 14:54 WIB
Ivany Atina Arbi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta tengah menggencarkan program vaksinasi Covid-19 di Ibu Kota agar segera mencapai kekebalan komunal atau herd immunity.

Hingga Rabu (21/7/2021), penyuntikan vaksin dosis pertama di DKI Jakarta sudah menyentuh 6.652.011 penerima, atau setara dengan 75,5 persen dari target populasi yang akan divaksin di Jakarta.

Sementara vaksin dosis kedua sudah mencapai 2.021.780 orang, atau setara dengan 22,9 persen dari target populasi yang akan divaksin, seperti dilansir Kontan.co.id.

Presiden Joko Widodo menargetkan sebanyak 7,5 juta penduduk usia 12 tahun ke atas di Ibu Kota telah selesai divaksin akhir Agustus nanti.

Baca juga: Lokasi Vaksinasi Covid-19 Bulan Juli di Bogor, Depok, Tangerang, Tangsel, dan Bekasi

Sementara itu, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menetapkan target 8,8 juta penduduk mendapatkan vaksin Covid-19 untuk mencapai herd immunity.

Untuk mencapai target tersebut, berbagai upaya dilakukan Pemprov DKI, mulai dari mengadakan vaksin keliling hingga sentra vaksinasi kolaborasi di beberapa tempat, seperti Stadion Gelora Bung Karno (GBK) dan JI Expo/Pekan Raya Jakarta (PRJ).

Mendaftar vaksinasi

Pendaftaran vaksinasi Covid-19 bisa dilakukan melalui situs corona.jakarta.go.id ataupun aplikasi Jakarta Kini (JAKI). Vaksinasi tidak terbatas pada penduduk ber-KTP DKI saja.

Penduduk yang tidak memiliki KTP DKI juga bisa mendaftar dan mengikuti program vaksinasi Covid-19 ini.

Syarat vaksinasi adalah membawa KTP asli ke lokasi vaksinasi (warga usia 18 tahun ke atas) dan fotokopi KK (warga usia 12-17 tahun).

Baca juga: Lokasi Vaksinasi Covid-19 untuk Anak 12-17 Tahun di Jakarta Selama Bulan Juli

Bagi penerima vaksinasi yang mendaftar melalui JAKI atau situs web corona.jakarta.go.id menunjukkan hasil pre-screening yang sudah dicetak sebagai bukti pendaftaran.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

Megapolitan
Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Megapolitan
Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Megapolitan
Cekoki Remaja dengan Narkoba hingga Tewas, Pelaku: Saya Tidak Tahu Korban Masih Dibawah Umur

Cekoki Remaja dengan Narkoba hingga Tewas, Pelaku: Saya Tidak Tahu Korban Masih Dibawah Umur

Megapolitan
Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Megapolitan
Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com