Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dari Pungli hingga Salah Sasaran Penerima, Ini Ragam Masalah Bansos di Jabodetabek

Kompas.com - 30/07/2021, 08:05 WIB
Ivany Atina Arbi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Dana bantuan sosial (bansos) sangat dinati-nanti oleh warga miskin untuk menyambung hidup, apalagi di masa pandemi yang mengguncang perekonomian banyak pihak.

Hanya saja, masih ada sejumlah oknum nakal yang mengutip dana tersebut. Bansos yang nilainya tidak seberapa, diterima secara tidak utuh oleh warga yang membutuhkan.

Tidak hanya sampai di situ, beberapa warga miskin bahkan tidak bisa menikmati bantuan dari pemerintah karena nama mereka tidak terdata. Di sisi lain, dana tersebut malah jatuh ke tangan warga yang berkecukupan.

Kompas.com merangkum berbagai permasalahan bansos di Ibu Kota Jakarta dan sekitarnya di sini:

Baca juga: Klik Link Ini untuk Cek Daftar Penerima Bansos Beras di Jakarta

1. Banyak warga miskin tidak terdata di Jakarta

Koordinator Jaringan Rakyat Miskin Kota (JRMK) Eny Rochayati dalam sebuah diskusi daring mengaku, tidak semua warga miskin Jakarta mendapatkan bantuan sosial dari pemerintah. Ini karena pendataan yang bermasalah.

Menurut Eny, perlu keterlibatan dari perwakilan masyarakat dalam mendata warga miskin agar bantuan tersebut tepat sasaran.

“Harapannya, kami ikut terlibat dalam pendataan, bukan ketua RT atau RW saja,” tegasnya.

Ketidakmerataan bansos bisa dilihat salah satunya di RW 019, Kelurahan Tugu Utara, Kecamatan Koja, Jakarta Utara.

Ketua RW, Ricardo, mengatakan ada total 1.060 keluarga di kawasan padat penduduk tersebut. Mereka merupakan warga kelas bawah yang bekerja sebagai pemulung, juru parkir, hingga pekerja serabutan.

Meski begitu, dari total 1.060 keluarga, sebanyak sekitar 20 persennya tidak mendapat bantuan sosial, seperti dilansir Kompas.id pada 14 Juli 2021 lalu.

Baca juga: Mensos Risma Terima Aduan Pungli Bansos, Tim PKH Kota Tangerang Selidiki

2. Menteri Sosial terima aduan soal pungli bansos di Tangerang

Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini melakukan inspeksi mendadak atau sidak penerima bansos di wilayah Tangerang, Rabu (28/7/2021).

Dalam sidak tersebut, Risma menerima aduan adanya pungutan liar (pungli) penyaluran bansos. Seorang penerima bansos di Karang Tengah, Kota Tangerang, mengaku diminta pungli sebesar Rp 50.000 untuk mendapatkan bansos.

Namun, warga tersebut takut untuk membeberkan nama oknum yang melakukan pungli.

Mensos kemudian menjamin bahwa korban akan mendapat perlindungan dari Kepolisian meski membeberkan nama oknum yang melakukan pungli.

"Ini ada Pak Kapolsek, Bareskrim, dampingi saya. Nanti didampingi," kata Risma.

Baca juga: Sempat Mengaku Jadi Korban Pungli ke Mensos Risma, Warga Tangerang Kini Sebut Tidak Ada Oknum

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Megapolitan
Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat dalam Koper di Cikarang

Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Megapolitan
Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Megapolitan
Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Megapolitan
Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Megapolitan
Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Megapolitan
Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Megapolitan
Mobil Mahasiswa Tabrak Bus Kuning UI, Saksi: Penumpangnya 3, Cowok Semua

Mobil Mahasiswa Tabrak Bus Kuning UI, Saksi: Penumpangnya 3, Cowok Semua

Megapolitan
Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Megapolitan
Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Pernah Mengaku Capek Terlibat Narkoba, Rio Reifan Ditangkap Lagi Usai 2 Bulan Bebas Penjara

Pernah Mengaku Capek Terlibat Narkoba, Rio Reifan Ditangkap Lagi Usai 2 Bulan Bebas Penjara

Megapolitan
Senior Aniaya Siswa STIP hingga Tewas, 5 Kali Pukul Bagian Ulu Hati

Senior Aniaya Siswa STIP hingga Tewas, 5 Kali Pukul Bagian Ulu Hati

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

Megapolitan
Rute Transjakarta 10M Pulo Gadung - Walikota Jakarta Utara via Cakung

Rute Transjakarta 10M Pulo Gadung - Walikota Jakarta Utara via Cakung

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com