Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Geram Suku Cadang Ekskavator TPU Jombang Dipreteli Pencuri, Wali Kota Tangsel: Kelewatan!

Kompas.com - 06/08/2021, 18:11 WIB
Tria Sutrisna,
Jessi Carina

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Wali Kota Tangerang Selatan Benyamin Davnie geram atas terjadinya pencurian suku cadang ekskavator di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Jombang, Ciputat.

Hal itu diungkapkan Benyamin ketika mengetahui kasus pencurian tersebut yang membuat alat berat pengeruk tanah tak bisa beroperasi.

"Saya baru denger nih. Allahu Akbar! (Pelaku) kelewatan," ujar Benyamin kepada wartawan, Jumat (6/8/2021).

Menurut Benyamin, aksi pencurian yang terjadi di area pemakaman khusus jenazah Covid-19 itu sangat keterlaluan. Pasalnya, peristiwa tersebut praktis mengganggu sistem penanganan Covid-19 di Tangerang Selatan.

Baca juga: Suku Cadang Ekskavator di TPU Jombang Tangsel Hilang Dipreteli Pencuri

"Ini sudah mengganggu sistem (penanganan Covid-19). Kelewatan lah. Karena itu kan buat masyarakat juga," kata Benyamin.

Benyamin mengaku akan segera berkoordinasi dengan kepolisian untuk segera mengusut tuntas dugaan kasus pencurian tersebut.

"Nanti saya cek lagi. Saya akan koordinasi ke Kapolres (Tangerang Selatan)," ucap Benyamin.

Sebelumnya, suku cadang alat berat untuk mengeruk dan meratakan tanah di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Jombang, Ciputat, Tangerang Selatan, hilang.

Pencuri diduga mempreteli suku cadang tersebut dari ekskavator yang terparkir di TPU khusus jenazah pasien Covid-19 itu.

Baca juga: Pandemi Covid-19 Belum Reda, Pemkot Larang Warga Tangsel Gelar Perlombaan 17 Agustus

Kepala TPU Jombang, Tabroni menjelaskan, peristiwa pencurian tersebut diduga terjadi pada Sabtu (31/8/2021) dan baru diketahui pada Minggu (1/8/2021) pagi.

"Itu ketahuan kejadiannya Minggu pagi pukul 10.00 WIB. Tukang gali menginformasikan bahwa satu ekskavator beberapa bagian hilang," ujar Tabroni kepada wartawan, Jumat (6/8/2021).

Menurut Tabroni, terdapat dua bagian penting ekskavator yang hilang dicuri. Salah satunya adalah panel komputer yang berada di dalam kabin kemudi.

Selain itu, lanjut Tabroni, satu unit gear box pada roda sebelah kiri ekskavator juga hilang.

"Bukan hanya gear box, tapi juga panel komputer di dalam. Jadi setelah saya periksa terjadi perusakan pintu. Sehingga dia bisa masuk ke dalam kabin dashboard," ungkapnya.

Akibat peristiwa itu, satu unit ekskavator tersebut tidak dapat beroperasi untuk mengeruk dan menggali tanah di TPU Jombang.

Baca juga: Pemakaman dengan Protap Covid-19 di TPU Jombang Berkurang Tiga Kali Lipat

Kendati demikian, kata Tabroni, masih ada dua unit ekskavator lain yang dapat beroperasi dan akan dimaksimalkan di TPU khusus jenazah pasien Covid-19 tersebut.

"Tidak bisa, sistem komputernya tidak ada, gearbox untuk rodanya tidak ada. Sementara kami maksimalkan pakai dua ekskavator kecil, buat gali saja," kata Tabroni.

Sementara itu, Tabroni mengaku sudah melaporkan dugaan pencurian suku cadabg alat berat tersebut ke Polres Tangerang Selatan.

"Saya sudah menginformasikan ke atasan dan saya juga sudah datang melapor ke Polres Tangerang Selatan," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com