Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beragam Fasilitas di Kampung Susun Akuarium yang Diresmikan Anies, Huniannya Bertipe 36

Kompas.com - 18/08/2021, 07:34 WIB
Singgih Wiryono,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meresmikan Kampung Susun Akuarium Selasa (17/8/2021) kemarin.

Membangun kampung susun yang sebelumnya digusur untuk pembangunan tanggul laut itu merupakan salah satu janji kampanye Anies saat pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2017 lalu.

Kampung Susun yang diresmikan Anies merupakan pembangunan tahap pertama.

Baca juga: Tak Seperti Rusun Lain, Kampung Susun Akuarium Dikelola oleh Warga Lewat Koperasi

Dilansir dari akun instagram Pemprov DKI Jakarta @dkijakarta, berikut adalah fasilitas yang diberikan dalam bangunan Kampung Susun Akuarium Tahap 1:

- Terdiri dari 2 blok dan 5 lantai

- Terdapat 107 hunian dengan tipe 36 (1 kamar tidur, 1 kamar mandi, dapur dan ruang keluarga)

- Fasilitas pendukung tersedia seperti tiga lokasi usaha dan satu galeri yang menampilkan dokumentasi peninggalan cagar budaya di kawasan Kampung Akuarium

Sedangkan konsep yang diusung dalam pembangunan Kampung Susun Akuarium tersebut didesain split level untuk ruang interaksi antarpenghuni.

Material yang digunakan juga disebut memperkuat identitas kampung itu sendiri dengan bentuk meruncing dan warna atap merah.

Warna dinding juga dipilih berwarna putih dengan alasan menyesuaikan kawasan heritage setempat.

Baca juga: Resmikan Kampung Susun Akuarium, Anies Sebut Itu Bentuk Keadilan Permukiman di Jakarta


Awal mula pembangunan Kampung Susun Akuarium

Kampung Akuarium digusur pada 11 April 2016 saat Gubernur DKI Jakarta dijabat oleh Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

Ahok menggusur untuk membangun sheetpile di area rumah-rumah warga yanng sudah dibangun untuk tanggul pencegahan banjir rob di sisi utara Jakarta.

Saat proses pengerukan sheetpile, ditemukan benteng peninggalan zaman belanda yang tenggelam di dekat pemukiman, Ahok kemudian berencana merestorasi benteng tersebut.

"Di sana tuh ada pos penjaga untuk berdiri parjurit, begitu. (Bentuk) yang asli kan masih ada tetapi ada yang di bawah (tenggelam), termasuk pintu bulatnya. Nah kita mau balikin," kata Ahon 12 Mei 2016.

Penemuan cagar budaya tersebut membuat kebijakan Kampung Susun di era Ahok dibatalkan dan Ahok memilih untuk merelokasi warga. Namun warga ngotot enggan keluar dari lokasi jagar budaya tersebut.

Halaman:


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com