Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Universitas Swasta di Kota Tangerang Diizinkan Gelar Simulasi Kuliah Tatap Muka Terbatas

Kompas.com - 31/08/2021, 22:10 WIB
Muhammad Naufal,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Universitas swasta di Kota Tangerang, Banten, diizinkan untuk menggelar simulasi pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas mulai Rabu (1/9/2021).

Ketua Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (Aptisi) Wilayah Banten, Abas Sunarya mengatakan, perizinan untuk menggelar simulasi PTM terbatas karena Kota Tangerang tengah menerapkan PPKM level 3.

Meski telah diizinkan menggelar simulasi, Abas belum dapat memastikan universitas swasta mana yang akan menerapkan skema tersebut besok.

"Iya, benar, mulai besok universitas swasta di Kota Tangerang sudah boleh menerapkan simulasi PTM," kata dia melalui sambungan telepon, Selasa.

Baca juga: Jelang PTM Terbatas, 2.000 Guru SD di Kota Tangerang Belum Divaksinasi Covid-19

"Tapi, belum ada yang akan menerapkan besok. Baru kami imbau saja ke universitas swasta kalau besok boleh simulasi PTM," ujar dia.

Abas mengungkapkan, universitas swasta tidak diperkenankan menggelar simulasi PTM untuk seluruh bentuk pembelajaran. Beberapa bentuk pembelajaran yang boleh dilaksanakan secara langsung adalah kelas praktikum dan bimbingan tugas akhir (skripsi, tesis, dan lainnya).

Di dalam satu kelas praktikum pun maksimal hanya ada 1/3 mahasiswa.

Untuk kelas biasa, pembelajaran teori, masih harus menerapkan belajar secara daring (online).

"Yang paling utama itu kelas praktek. Kalau kelas teori (secara) online," ucap Abas.

Secara umum, lanjut dia, yang diizinkan untuk menggelar simulasi adalah universitas swasta yang tenaga pendidik dan mahasiswanya mayoritas telah divaksin Covid-19.

Dari total 53.000 mahasiswa dan dosen di 29 universitas swasta di Kota Tangerang, ada sebanyak 70-80 persen di antaranya telah divaksinasi.

"Sisanya kurang lebih 20-30 persen belum (divaksin). Dosen rata-rata sudah dua kali. Banyak yang mahasiswa sudah sekali (divaksin), tapi ada juga yang belum," kata Abas.

Abas menambahkan, banyak universitas swasta di Kota Tangerang yang telah menyiapkan penunjang skema simulasi PTM. Beberapa penunjangnya yakni ketersediaan wastafel, sabun, hand sanitizer, dan alat cek suhu tubuh.

"Trus juga ada yang belum masang handsanitizer, itu saya suruh pasang," katanya.

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbud Ristek) Nadiem Makarim telah memberikan kelonggaran bagi perguruan tinggi untuk kuliah tatap muka. Nadiem merestui kampus membuka kulaih tatap muka tetapi berlaku hanya untuk wilayah yang PPKM berada di Level 1-3.

Nadiem menyatakan, pelaksanaan kuliah tatap muka secara terbatas di perguruan tinggi harus menerapkan protokol kesehatan ketat sesuai SKB Empat Menteri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com