Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sindikat Penipuan Bermodus SMS Undian, Catut Nama Baim Wong untuk Raup Rp 11 Juta

Kompas.com - 08/09/2021, 09:50 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Penipuan bermodus undian yang disebar secara acak melalui pesan singkat kembali terjadi.

Terkini, polisi menangkap 10 orang yang tergabung dalam sindikat penipuan SMS undian. Mereka diringkus di salah satu desa di Provinsi Sulawesi Selatan, belum lama ini.

Para pelaku diketahui beraksi dengan menyasar para korban ke berbagai wilayah, termasuk Jakarta.

Baca juga: Seorang Pria Ditangkap karena Diduga Catut Nama Baim Wong untuk Menipu

Berikut fakta terkait kasus penipuan yang berhasil diungkap. Salah satunya mencatut nama artis peran sekaligus youtuber Baim Wong.

Catut nama Baim Wong

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus mengatakan, para pelaku melakukan aksinya dengan mencatut nama artis Muhammad Ibrahim alias Baim Wong.

Baim, yang mengetahui namanya telah dicatut untuk praktik penipuan melalui SMS undian, langsung melaporkan kasus ini ke Polda Metro Jaya pada 6 Agustus 2021.

"Pelapornya BW (Baim Wong) dan AL. Ini (pelaku) mencatut nama publik figur yang ada," ujar Yusri dalam keterangannya, Selasa (7/9/2021).

Baca juga: Baim Wong Laporkan 2 Penipu yang Catut Namanya atas Kasus Pencemaran Nama Baik

Para pelaku dalam melakukan aksinya memiliki peran masing-masing. Ada yang berperan menyebar SMS undian secara acak.

Adapun SMS undian yang disebar pertama untuk mencari korban berisi penerima pesan mendapatkan hadiah sebesar Rp 50 juta.

Selain itu ada pelaku lain melakukan komunikasi setelah korban masuk perangkap. Ada juga pelaku yang mengambil uang hasil menipu korban hingga pemilik rekening penampung.

Baca juga: Fakta-fakta Kasus Penipuan Online yang Catut Nama Baim Wong

"Kepada korban, pelaku mengaku kru salah satu tv swasta di Jakarta. Tapi biasanya kirim SMS blast dulu secara random. Isinya adalah 'selamat nomor hp anda terpilih mendapat hadiah 50 juta dari Baim Wong.id_andaspr27c7'," kata Yusri.

Gunakan alat khusus

Para pelaku menggunakan alat khusus untuk melakukan aksi penipuan menyebar pesan singkat undian secara random atau acak.

Sehingga penerima pesan atau calon korban tidak dapat menghubungi nomor yang mengirimkan pesan singat tersebut.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com