Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kata Ketua RW, Tersangka Teroris di Grogol Petamburan Ditangkap Saat Bersantai dengan Keluarga

Kompas.com - 10/09/2021, 16:04 WIB
Sonya Teresa Debora,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua RW 007 Kelurahan Wijaya Kusuma, Grogol Petamburan, Jakarta Barat, Dwi Purwono, menceritakan detik-detik penangkapan tersangka teroris SH pada Jumat (10/9/2021).

Saat penangkapan, Dwi mengaku ikut bersama belasan petugas menyambangi kediaman SH.

"Itu kira-kira jam 08.30 WIB, warga sekitar sudah mulai beraktivitas, sudah mulai ramai sih," kata Dwi saat ditemui, Jumat.

Kata Dwi, sedikitnya sepuluh orang petugas masuk ke dalam rumah SH. Sementara itu, sekira tujuh orang petugas berjaga di luar.

Baca juga: Tersangka Teroris Ditangkap di Jelambar, Tetangga Bilang Orangnya Kurang Bersosialisasi

Menurut warga sekitar, ada juga petugas yang membawa senjata.

"Dia saat itu lagi nyantai saja. Ada keluarganya juga di rumah, ada istri sama anaknya ya," ucap Dwi.

Kemudian, petugas menunjukkan surat perintah penangkapan dan segera menjelaskan maksud kedatangan mereka. Menurut Dwi, SH terkejut kala itu.

"Pada saat penangkapan, dia (SH) sempat terkejut, kita tenangkan, kita kasih penjelasan itu, nah mereka pasrah. Artinya, menerima walaupun tidak tahu nanti prosesnya seperti apa. Enggak ada perlawanan," ungkapnya.

Baca juga: Cerita Ketua RT Soal Penangkapan Teroris di Wilayahnya, Tersangka Ditangkap Tanpa Perlawanan

Istri dan anak SH, disebut Dwi, juga tidak melakukan perlawanan.

"Mereka (keluarga SH) cukup tenang, mereka menyerahkan karena ada kita pengurus, mereka hanya minta (informasi) yang bawa (SH) siapa, 'Tolong Pak RW bisa menjelaskan, bilamana ke depannya kalau orangtua saya enggak bersalah tolong pulangin'," lanjut Dwi.

Penangkapan tersebut, kata Dwi, langsung diikuti penggeledahan kediaman SH. Sejumlah barang dibawa oleh petugas usai penggeledahan.

"Itu buku-buku, dokumen-dokumen pengajian, dokumen-dokumen berkaitan masalah terorisme, jadi banyaklah bukunya," jelas Dwi.

"Buku, dokumen, paspor, terus surat dokumen ke luar negeri (dibawa)," lanjutnya.

Baca juga: Dua Terduga Teroris Diamankan di Bekasi, Ketua RT: Warga Sini, sejak Kecil di Sini

Dwi memperkirakan, ada sekitar 25 buku yang dibawa oleh petugas.Menurut Dwi, sebuah samurai juga ditemukan di kediaman SH.

"Samurai tidak dibawa, ditemukan, cuma dari tim inafis tidak dibawa. Alasannya, dari tim inafis enggak diperluin itu samurainya, tidak berkaitan," ungkap Dwi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Megapolitan
'Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal'

"Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal"

Megapolitan
4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

Megapolitan
Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Megapolitan
Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Megapolitan
Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

Megapolitan
Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Megapolitan
Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com