Tembakau Sintetis Buatan Pabrik Rumahan Tangsel Dijual Daring hingga Papua

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Tembakau sintetis hasil produksi tiga pabrik rumahan yang digerebek Polres Tangerang Selatan dijual secara daring hingga ke Papua.

Kasatnarkoba Polres Tangerang Selatan AKP Amantha Wijaya mengatakan, para tersangka memproduksi tembakau sintetis tersebut di apartemen kawasan Serpong, dan dua rumah kontrakan di Kabupaten Bogor, serta Makassar.

Selanjutnya, tembakau sintetis hasil produksi pabrik rumahan itu diedarkan dan diperjualbelikan tersangka secara daring melalui media sosial.

Baca juga: Polres Tangsel Gerebek 3 Pabrik Tembakau Sintetis Rumahan, 9 Orang Ditangkap

"Untuk peredarannya mereka melalui media sosial," ujar Amantha kepada wartawan, Jumat (10/9/2021).

Berdasarkan hasil penyelidikan, kata Amantha, tembakau sintetis yang diproduksi para tersangka sudah dijual hingga ke luar Pulau Jawa, khususnya Sulawesi dan Papua.

Amantha mengungkapkan, para pelaku mengirimkan paket tembakau sintetis kepada para pembeli dengan modus memasukkannya ke dalam bungkus kopi.

"Jadi mereka menyembunyikan di dalam kopi. Jadi paketan kopi. Distribusinya sudah antar provinsi, mulai dari Lampung, Jawa Barat, DKI Jakarta, Jawa Tengah, Surabaya, Makassar, sampai Papua," ungkap Amantha.

Sebelumnya, Polres Tangerang Selatan menggerebek sebuah apartemen dan dua rumah kontrakan yang dijadikan pabrik tembakau sintetis rumahan. Ada sembilan orang ditangkap dan ditetapkan tersangka.

Baca juga: Produksi Tembakau Sintetis, Perempuan Ini Ditangkap Polisi

Penggerebekan dilakukan setelah polisi melakukan pengembangan kasus penangkapan dua pengedar berinisial GR dan MN di kawasan Jalan Raya Ciater, Serpong, pada 16 Agustus 2021.

"Berawal dari dua orang yang diamankan oleh Satresnarkoba, selanjutnya dikembangkan," ujar Kapolres Tangerang Selatan AKBP Iman Imanuddin kepada wartawan, Jumat (10/9/2021).

Dari pengembangan tersebut, kata Iman, pihaknya menemukan tiga lokasi pabrik tembakau sintetis rumahan. Satu di antaranya berada di sebuah apartemen di Serpong, Tangerang Selatan.

Sementara dua pabrik lainnya berada di sebuah rumah kontrakan di Gunung Sindur, Jawa Barat, dan juga Makassar, Sulawesi Selatan.

Tujuh orang, yang kemudian diketahui sebagai pembuat dan pengedar tembakau sintetis, ditangkap dalam penggerebekan tersebut.

"Total sembilan orang yang diduga melakukan pengedaran penyalahgunaan narkotika jenis tembakau sintetis," kata Iman.

Dari penggerebekan tersebut, petugas menyita barang bukti alat produksi dan bahan baku pembuatan tembakau sintetis, serta tembakau sintetis siap edar seberat 1,48 kilogram.

Saat ini, penyidik masih melakukan pengembangan untuk mengejar sejumlah pelaku yang masih buron dan melacak lokasi pabrik tembakau sintetis lain dari jaringan narkoba tersebut.

Sementara itu, sembilan orang yang tertangkap, yakni GR, MN, AS, AN, FL, AG, VC, PR, dan RH sudah ditetapkan sebagai tersangka. Mereka dijerat Pasal 112, subsider Pasar 114, 129, dan 132 Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika.