Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kala Anies Dipanggil KPK karena Kasus Korupsi Anak Buahnya

Kompas.com - 22/09/2021, 06:49 WIB
Singgih Wiryono,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Korupsi pengadaan tanah Munjul yang menjerat bekas Direktur Utama Perumda Sarana Jaya Yoory C Pinontoan sebagai tersangka terus menyeret nama-nama besar pejabat Pemprov DKI Jakarta.

Terakhir, Selasa (21/9/2021) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) meminta Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi hadir untuk diperiksa sebagai saksi.

Korupsi dengan anggaran pengadaan tanah itu tidak hanya menyeret Anies yang merupakan pimpinan tertinggi Pemprov DKI dipanggil sebagai saksi.

Baca juga: Anies Merasa Senang Diperiksa KPK Terkait Kasus Korupsi Pengadaan Tanah Munjul

Ada beberapa nama kepala dinas yang juga sempat diperiksa KPK yaitu Badan Pengelola Keuangan Daerah Edi Sumantri dan juga Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta M Taufik.

Awal mula kasus

Kasus korupsi pengadaan lahan di Munjul terungkap ke publik saat Eks Dirut Perumda Sarana Jaya Yoory C Pinontoan resmi ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK pada 5 Maret 2021.

Diketahui Perumda Sarana Jaya merupakan salah satu Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) DKI Jakarta yang memiliki tugas untuk membangun beberapa fasilitas milik Pemprov DKI Jakarta.

Yoory tidak sendiri, dia ditetapkan bersama tiga orang lainnya yaitu Anja Runtuwene (AR) sebagai Wakil Direktur PT Adonara Propertindo, Direktur PT Adonara Propertindo Tommy Adrian (TA), dan Korporasi PT Adonara Propertindo.

Baca juga: Diperiksa KPK, Anies Ditanya Soal Aturan Program Perumahan

Yoory disebut memerintahkan Perumda Sarana Jaya untuk menyetorkan sejumlah uang kepada mafia tanah Anja Runtuwene yang merupakan Wakil Direktur PT Adonara Propertindo.

Anggaran senilai Rp 108,9 miliar disetorkan ke rekening Anja Runtuwene. Berselang beberapa waktu Yoory kembali memerintahkan Sarana Jaya untuk menyetorkan uang Rp 43,5 miliar kepada orang yang sama.

Namun lahan milik kongregasi suster-suster Cinta Kasih Santo Carolus Borromeus itu tak berpindah tangan.

Anja sebagai makelar tidak menyetorkan uang tersebut kepada pemilik tanah sehingga proses jual beli tak terjadi namun uang milik Sarana Jaya raib dibawa lari.

KPK menyebut, perbuatan Yoory CS mengakibatkan potensi kerugian negara mencapai Rp 153,5 miliar.

Anies dipanggil KPK sebagai saksi

Senin, 20 September 2021 kabar tentang pemanggilan Anies dalam kasus korupsi pengadaan tanah di Munjul itu tersiar.

Baca juga: Tinjau Vaksinasi, Anies: Positivity Rate Jakarta 0,7 Persen

Plt Juru Bicara KPK Ali Fikri mengatakan, tim penyidik ingin meminta keterangan Anies sebagai saksi dalam kasus tersebut.

"Tim penyidik mengagendakan pemanggilan saksi untuk tersangka YRC dkk, di antaranya yaitu Anies Baswedan dan Prasetio Edi Marsudi untuk hadir pada Selasa (21/9/2021) bertempat di Gedung KPK merah putih," ujar Ali.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com