Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Selidiki Dugaan Pungli terhadap PKL di Puri Beta Ciledug

Kompas.com - 25/09/2021, 18:14 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Krisiandi

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Polisi menyelidiki dugaan pungutan liar (pungli) yang dilakukan seorang pria terhadap pedagang kaki lima (PKL) di kawasan Puri Beta, Ciledug, Tangerang. Dugaan pungutan liar itu viral di media sosial. 

"Sudah kita selidiki, dan saat ini sedang kita cek," ujar Kapolsek Ciledug Kompol Poltar L Gaol saat dihubungi, Sabtu (25/9/2021).

Poltar mengatakan, saat ini anggotanya sedang mencari tahu identitas pria yang diduga melakukan pemungutan liar. Polisi juga memburu penyebar video.

Baca juga: Pasar Jaya Sebut Petugas yang Pungli di Pasar Induk Kramatjati Ingin Cari Keuntungan Pribadi

"Masih kita selidiki. Kalau dari video yang viral iya itu (terduga pelaku satu orang)," kata Poltar.

Penyelidikan dilakukan setelah aksi pungli itu viral di media sosial Instagram. Pria itu mengenakan baju hitam, celana jin pendek, dan sebuah jam di tangan kanannya.

Adapun peristiwa pungli yang dilakukan pria tersebut pada pedagang terjadi pada Senin (20/9/2021) sekitar pukul 22.00 WIB.

Video berdurasi sekitar 1 menit itu diambil pada malam hari.

Di awal video, tampak pemalak memukul wajah pedagang menggunakan tangan kanannya. Pedagang itu sama sekali tidak melawan.

Usai memukul, pria itu meminta uang dengan mengatasnamakan santunan yatim piatu.

Pedagang tampak membela diri dengan berkata-kata. Namun, pria itu tampak tidak mendengarkan, lalu justru memukul wajah pedagang untuk kedua kalinya.

Baca juga: Video Dugaan Pungli di Pasar Kramatjati Viral, Pengelola Pasang Imbauan

Terdengar beberapa kali pria itu mengucapkan kata-kata kasar kepada pedagang tersebut.

Akhirnya, pedagang itu hendak memberikan uang kepada pria tersebut.

Akan tetapi, pria yang diduga anggota ormas itu malah menolak uang tersebut dan mengancam akan membunuh si pedagang.

"Gue tunggu lo ya entar di Giant. Gue tunggu lo, gue matiin lo entar ya," kata pemalak kepada pedagang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com