Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terkait Utang, Pihak Kelurahan Duri Kepa Disebut Tak Berniat Baik

Kompas.com - 28/10/2021, 15:14 WIB
Muhammad Naufal,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria, meminta kasus dugaan penipuan dan penggelapan dana sebesar Rp 264,5 juta yang dilakukan pihak Kelurahan Duri Kepa, Kecamatan Kebon Jeruk, Jakarta Barat, diselesaikan secara kekeluargaan.

SK, warga Cibodas, Kota Tangerang, Banten, yang meminjamkan uang ratusan juta ke Kelurahan Duri Kepa itu mengaku sudah mencoba menyelesaikan permasalahan tersebut secara kekeluargaan.

"Dari awal saya sudah mencoba dengan jalur kekeluargaan. Tapi sepertinya pihak kelurahan (Duri Kepa) tidak ada iktikad baik," kata SK melalui pesan singkat, Kamis (28/10/2021).

Baca juga: Tagih Utang Rp 264,5 Juta, Warga Cibodas 2 Kali Somasi Kelurahan Duri Kepa Sebelum Lapor Polisi

"Jadi, untuk saat ini terkait masalah tersebut, silakan hubungi kuasa hukum saya," sambung SK.

Akung Kurnia selaku kuasa hukum SK mengatakan, permintaan Riza Patria soal penyelesaian masalah secara kekeluargaan itu belum secara resmi diterima pihaknya.

"Itu kan masih bersifat pernyataaan dari Pak Wagub (Riza) ya, belum secara resmi," kata Akung melalui pesan singkat, Kamis.

Di sisi lain, dia berterimakasih atas perhatian yang diberikan Riza terkait permasalahan tersebut.

Akung mengaku pihaknya tidak menutup kemungkinan untuk menyelesaikan permasalahan itu secara kekeluargaan. Dengan catatan, utang Kelurahan Duri Kepa segera dibayarkan ke SK.

"Intinya kami menerima atau membuka pintu lebar-lebar cara apapun agar masalah ini bisa lekas selesai, sehingga klien kami (SK) dapat mendapatkan haknya kembali," urai Akung.

Dia menyebut, pihaknya bakal mencabut laporan kepolisian terhadap Lurah Duri Kepa, Marhali, saat utang itu dibayarkan.

Sebelum utang itu tidak dibayarkan, Akung akan tetap meneruskan proses di kepolisian.

"Saat ini, kami menghormati proses hukum yang berjalan," kata dia.

"Kalau memang nanti hak klien kami sudah dikembalikan, maka kami selaku kuasa hukum juga siap untuk mencabut laporan di pihak kepolisian tersebut," sambung dia.

Baca juga: Siap Dipanggil Soal Dugaan Penggelapan Rp 264,5 Juta, Lurah Duri Kepa: Biar Terang Benderang

Akung menambahkan, pihak Kelurahan Duri Kepa tidak pernah menghubungi dirinya meski sudah mengirimkan somasi dua kali. Dia menilai Kelurahan Duri Kepa tidak acuh dalam menghadapi masalah itu.

"Intinya, kami tetap membuka pintu lebar-lebar. Namun, pihak kelurahan hingga saat ini tidak ada menghubungi saya. Pihak kelurahan selaku terlapor seolah tak acuh," ungkapnya.

Riza sebelumnya mengatakan, Pemprov DKI Jakarta akan mencari solusi atas kasus dugaan penipuan dan penggelapan tersebut.

"Kami berharap bisa diselesaikan secara kekeluargaan. Nanti kita carikan solusi," ujar Riza, Kamis.

Riza mengatakan, sudah sepatutnya pihak Kelurahan Duri Kepa dan warga yang merasa dirugikan menyelesaikan sengketa tersebut secara baik-baik. Sebab, kondisi perekonomian saat ini dinilai masih sulit dan harus saling memberi pengertian.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com