Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Minyak Goreng di Jakut Tembus Rp 22.000 per Liter, Pedagang: Naik Terus Tiap Minggu

Kompas.com - 01/12/2021, 22:13 WIB
Ira Gita Natalia Sembiring,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Harga minyak goreng di Pasar Koja Baru, Kecamatan Koja, Jakarta Utara terus mengalami kenaikan belakangan ini.

Menurut pedagang minyak goreng kemasan, Agus (35) harga minyak goreng kemasan mengalami kenaikan secara perlahan setiap pekannya.

"Harga normal Rp 18.000 per liter, sekarang Rp 22.000 per liter, setiap minggu naik terus," kata Agus saat ditemui di kiosnya, Rabu (1/12/2021).

Menurut Agus, kenaikan harga minyak goreng kemasan ini, sudah terjadi sejak diberlakukannya PPKM dan ditambah adanya isu akan dihapusnya minyak goreng curah.

Baca juga: Disumbang Minyak Goreng, Inflasi November Tertinggi Sepanjang 2021

"Katanya dari pemerintah mau ngilangin minyak curah, kalau dihapus jadi minyak kemasan jadi dinaikin. Nanti mungkin pas sudah enggak ada (minyak curah) baru normal lagi," sambungnya.

Hal itu pun berbas kepada usaha penjual rempeyek di Pasar Koja, Warini (54).

Warini mengeluh pengeluarannya bertambah karena harga minyak goreng terus naik serta langkanya minyak goreng curah di pasaran.

Warini (54) mengatakan, karena langkanya minyak goreng curah, ia pun beralih menggunakan minyak goreng kemasan untuk menggoreng rempeyek dagangannya.

Baca juga: Minyak Curah Dilarang Beredar, Pemkot Tangerang Tunggu Juknis Pemerintah Pusat

"Iya pakai minyak goreng biasa sehari bisa 3 liter, sekitar Rp 48.000, kalau minyak kemasan Rp 66.000," ucap dia.

Untuk menutupi pengeluaran yang membengkak, Warini pun harus menaikan harga jual repeyeknya.

"Entar kalau enggak (naikin harga) bagaimana bayar ini, listrik semuanya. Berat nih, semenjak banyak yang naik jadi berat," tuturnya.

"Ada perubahan dulu kan Rp 3.000 (sebungkus) sekarang satu bungkus rempeyek Rp 3.500," sambungnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com