JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menyebut bahwa Pemprov DKI menunggu rekomendasi Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) untuk perbaikan PT Transjakarta, menyusul maraknya kecelakaan bus tahun ini.
"Tentu rekomendasi KNKT itu sesuatu yang baik, nanti akan kami pelajari," kata Riza kepada wartawan pada Jumat (10/12/2021).
"Kami akan tunggu apa rekomendasinya. Dari situ kami akan mengambil kebijakan," ujarnya.
Riza meminta semua pihak memahami bahwa Transjakarta berperan sebagai regulator yang menaungi operator-operator.
"Bus sebagian besar disediakan oleh operator. Juga sopir disediakan operator," ucap Riza.
Baca juga: Dirut Transjakarta 2 Kali Bungkam soal Video Direksi Tonton Tari Perut
Ia menambahkan, Direktur Utama PT Transjakarta Yana Aditya juga sudah mengumpulkan para operator untuk berkoordinasi.
"Juga dengan Dirlantas Polda Metro Jaya, Dishub, juga dengan KNKT. Kami menunggu rekomendasi dari KNKT terkait perbaikan apa yang akan dilakukan oleh Transjakarta, nanti akan disampaikan," ungkapnya.
"Kita tunggu lah ya. Saya tidak ingin mendahului. Nanti kita tunggu," tutup Riza.
Sebelumnya, pelibatan KNKT dalam hal ini merupakan inisiatif PT Transjakarta, menyusul maraknya kecelakaan bus belakangan ini secara beruntun.
Data PT Transjakarta dalam rapat dengan Komisi B DPRD DKI Jakarta, Senin lalu, menyebut ada 502 kecelakaan yang melibatkan bus mereka dalam kurun Januari-Oktober 2021.
Dari data itu, terungkap bahwa mayoritas kecelakaan disebabkan oleh bus yang menabrak.
KNKT menargetkan bahwa audit ini bakal berlangsung selama dua pekan.
Baca juga: Suara Sopir Bus Transjakarta: Kerja hingga Dini Hari, Kadang Hanya Tidur 2 Jam
Plt Ketua Sub Komite Lalu Lintas dan Angkutan Jalan KNKT, Ahmad Wildan, mengungkapkan, KNKT dan PT Transjakarta sudah sepakat untuk mendiskusikan dan mencari ruang perbaikan dalam 4 aspek, yakni terkait organisasi dan manajemen, kesiapan awak, kelaikan kendaraan, dan pemetaan bahaya (route hazard mapping).
"Organisasi & manajemen tadi barangkali mungkin perlu ditambah satu direktorat misalkan, mungkin, kita tidak tahu. Tadi sudah kita sampaikan ke Pak Dirut, kita ingin overview dari Dirut sampai supervisor, kira-kira seperti apa jobdesk, dan rencana operasionalnya seperti apa, ini yang harua kita bedah satu satu," jelas Wildan, Selasa (7/9/2021).
"Kami janji dalam 2 minggu kita akan sampaikan, kira-kira 4 area tadi seperti apa, nanti perbaikannya seperti apa, jadi jangan melebar dulu. Ada 4 area dan jangan tanya detail dulu," tambahnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.