Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[KALEIDOSKOP 2021] Duka di Tengah Tahun: Tentang Kita, Jakarta, dan Corona

Kompas.com - 25/12/2021, 09:04 WIB
Mita Amalia Hapsari,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Dalam hitungan singkat, tahun kelam ini segera berlalu. Tahun 2021, tahun di mana pekikan doa paling tulus, pasrah terbawa angin memenuhi langit Jakarta setiap detiknya.

Wabah virus corona di tahun 2019 alias Covid-19 tetap datang, menjamah lebih banyak korban di Ibu Kota.

Saat itu pertengahan tahun, virus itu kembali merongrong Jakarta. 

Memasuki awal Juni 2021, ombak bencana Covid-19 itu sudah mulai terlihat. Berdasarkan data yang dilansir dari corona.jakarta.go.id, pendakian jumlah kasus positif Covid-19 di Jakarta sudah mulai terlihat pada 9 Juni.

Baca juga: Kematian Pasien Covid-19 Isoman Meluas, Pertanda Nyata Sistem Kesehatan Kolaps

Saat itu, jumlah kasusnya mencapai 1.371 kasus. Lima hari kemudian, 14 Juni, jumlah kasus sudah naik lebih dari dua kali lipatnya, yakni 2.722 kasus.

Meski sempat mengalami penurunan kasus yang tajam pada keesokan harinya, yakni menjadi 1.502 kasus. Namun pada hari-hari selanjutnya, peningkatan jumlah kasus terus terjadi dengan pola yang hampir serupa.

Hingga akhirnya, pada pertengahan Juli, Jakarta harus melewati puncak tercuram cobaan melawan Covid-19 di DKI Jakarta. Pendakian itu berakhir di puncaknya pada 12 Juli dengan rekor 14.619 kasus.

Baca juga: Warga Persilakan Seorang Wanita Serobot Antrean Pengisian Tabung Oksigen demi Sang Ayah yang Kritis

Dengan penambahan kasus baru tersebut, angka kumulatif kasus Covid-19 di Jakarta saat itu mencapai 677.061 kasus.

100.000 kasus lebih dalam sehari di Jakarta

Tingginya kenaikan kasus tersebut sayangnya tidak diimbangi dengan jumlah kesembuhan pasien Covid-19.

Alhasil, kapasitas perawatan untuk pasien Covid-19 yang tersedia di 140 rumah sakit rujukan Covid-19 di Jakarta saat itu, hanya berkisar 10.000 kasus saja. Saat itu banyak pasien Covid-19 yang harus mengantre untuk menerima perawatan di rumah sakit.

Dalam evaluasi pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat pada Minggu (18/7/2021), Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, membenarkan banyak warga yang mengantre untuk masuk ke rumah sakit.

Baca juga: Waspada Ledakan Covid-19 di Jakarta: Muncul Ratusan Klaster Keluarga hingga Lonjakan Pasien di RS Wisma Atlet

Ketersediaan tempat tidur untuk perawatan pasien Covid-19, kata Anies, masih menjadi tantangan serius bagi Pemprov DKI Jakarta saat itu.

"Memang BOR (bed occupancy rate) kami menghadapi tantangan karena banyak dari masyarakat mengantre belum bisa masuk ke rumah sakit," kata Anies.

Pada 11 Juli, BOR ICU di Jakarta di angka 95 persen dengan jumlah tempat tidur 1.470. Jumlah pasien di ICU saat itu ada 1.390 pasien, dan berlanjut hingga 15 Juli dengan 1.436 pasien ICU.

Saat itu, BOR sempat menurun. Namun, penurunan BOR disebabkan penambahan jumlah tempat tidur.

Baca juga: Capai Titik Terendah, TPU Rorotan Kini Makamkan Paling Banyak Lima Jenazah Covid-19 dalam Sehari

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rumah TKP Brigadir RAT Bunuh Diri Pernah Dimiliki Fahmi Idris, Lalu Kini Dihuni Bos Tambang

Rumah TKP Brigadir RAT Bunuh Diri Pernah Dimiliki Fahmi Idris, Lalu Kini Dihuni Bos Tambang

Megapolitan
Cara Daftar Online Urus KTP dan KK di Tangsel

Cara Daftar Online Urus KTP dan KK di Tangsel

Megapolitan
Preman Perusak Gerobak Bubur di Jatinegara adalah Warga Setempat

Preman Perusak Gerobak Bubur di Jatinegara adalah Warga Setempat

Megapolitan
Polisi Kantongi Identitas Preman Perusak Gerobak Bubur Pakai Celurit di Jatinegara

Polisi Kantongi Identitas Preman Perusak Gerobak Bubur Pakai Celurit di Jatinegara

Megapolitan
Preman Penghancur Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Preman Penghancur Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Megapolitan
Jambret Beraksi di Depan JIS, Salah Satu Pelaku Diduga Wanita

Jambret Beraksi di Depan JIS, Salah Satu Pelaku Diduga Wanita

Megapolitan
Kondisi Terkini TKP Brigadir RAT Bunuh Diri: Sepi dan Dijaga Polisi

Kondisi Terkini TKP Brigadir RAT Bunuh Diri: Sepi dan Dijaga Polisi

Megapolitan
Wanita Jatuh ke Celah Peron dan Gerbong KRL di Stasiun Manggarai

Wanita Jatuh ke Celah Peron dan Gerbong KRL di Stasiun Manggarai

Megapolitan
Tepergok Curi Motor di Kelapa Gading, Pelaku Tembaki Sekuriti dengan Airsoft Gun

Tepergok Curi Motor di Kelapa Gading, Pelaku Tembaki Sekuriti dengan Airsoft Gun

Megapolitan
Kompolnas Tetap Dorong Brigadir RAT Diotopsi: Untuk Memperjelas Penyebab Kematian

Kompolnas Tetap Dorong Brigadir RAT Diotopsi: Untuk Memperjelas Penyebab Kematian

Megapolitan
Bule AS Terkesan dengan KRL Jakarta: Lebih Bagus dan Bersih dari Subway New York dan Chicago

Bule AS Terkesan dengan KRL Jakarta: Lebih Bagus dan Bersih dari Subway New York dan Chicago

Megapolitan
Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Megapolitan
Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Megapolitan
Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Megapolitan
Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com