Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KALEIDOSKOP 2021: Pembunuhan Bermotif Asmara, Dokter Hamil Bakar Bengkel hingga Pria Dibakar Hidup-hidup

Kompas.com - 26/12/2021, 12:33 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pergantian tahun 2021 menuju 2022 tinggal menghitung hari. Sepanjang 2021, sejumlah kasus pembunuhan di wilayah Jakarta dan sekitarnya menjadi perhatian publik.

Beberapa kasus pembunuhan itu dilatarbelakangi masalah asmara. Berikut deretan kasus pembunuhan bermotif asmara.

1. Bunuh pacah yang hamil di Cakung

Seorang pria berinisial AS membunuh kekasihnya, M, yang sedang hamil 4 bulan di kawasan Cakung, Jakarta Timur, pada Agustus 2021.

AS membunuh M dengan memukul perut dan mencekik lehernya. Dia membungkus jasad M dengan kardus, banner, dan tali serta memanfaatkan jasa mobil pikap yang dipesan secara online untuk membuangnya.

Kepada sopir mobil pikap, AS mengaku bahwa yang dititipkan untuk dibuang merupakan sampah.

Baca juga: Kaleidoskop 2021: Polemik Formula E Jakarta 2022, Sempat Ditunda, Kini Kejar Tayang

Pada 10 Agustus 2021 pagi, jasad M ditemukan oleh warga di Jalan Raya Bekasi, Cakung Barat, Cakung, Jakarta Timur.

Polisi yang melakukan penyelidikan tak lama kemudian menangkap AS saat berupaya melarikan diri.

Belakangan diketahui, AS dan M merupakan perantau asal Pemalang, Jawa Tengah. Keduanya selama ini tinggal bersama di kawasan Jakarta Timur.

M diketahui bekerja sebagai perempuan yang melayani para pria hidung belang. AS yang mengantarkan M setiap kali bertemu 'tamu'.

Baca juga: [KALEIDOSKOP 2021] Duka di Tengah Tahun: Tentang Kita, Jakarta, dan Corona

Brigjen Yusri Yunus yang saat itu menjabat Kabid Humas Polda Metro Jaya mengatakan, saat menjalin hubungan dengan M, AS kerap berhubungan seksual, tapi juga punya tambatan hati lain.

AS berencana menikahi tambatan baru hatinya.

Persoalan itulah yang memicu AS menghabisi nyawa M karena khawatir mengganggu rencana pernikahan. Terlebih lagi M sedang mengandung anak dari AS.

"Bahwa tersangka ini memang sudah memiliki wanita dan sudah ada niatan untuk menikah. Namun, selama ini dia tinggal sama korban dan mengetahui sudah hamil sempat bulan," kata Yusri.

Atas perbuatannya, AS dijerat dengan Pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana. Dia terancam hukuman maksimal pidana mati.

Baca juga: Kisah Playboy di Cakung, Bunuh Pacar yang Hamil 4 Bulan demi Nikahi Wanita Lain

2. Terapis bekam dibunuh karena tolak cinta

Kasus pembunuhan juga terjadi di kawasan Kota Bekasi, Jawa Barat, pada awal Agustus 2021.

Pembunuhan itu terjadi karena rasa cinta tak memunculkan kebahagiaan, melainkan luka seperti disayat sembilu.

Pria berinisial MA alias R membunuh wanita yang disukainya, RS.

Kasus pembunuhan itu dilatarbelakangi asmara. MA yang mengutarakan cinta ditolak oleh RS.

"Masalah apa? Motifnya adalah karena tersangka ini suka dengan korban, bahkan sempat tercetus kalau tersangka ingin menikahi korban," kata Yusri.

Baca juga: Kemarahan Pria yang Cintanya Ditolak Berujung Pembunuhan Terapis Bekam di Bekasi

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com