Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kala DPRD Sidak Lokasi Sirkuit Formula E, Paksa Buka Gerbang, Kaget Lihat Lahan Kosong Berlumpur

Kompas.com - 30/12/2021, 06:02 WIB
Singgih Wiryono,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi B DPRD DKI Jakarta melakukan kunjungan kerja ke lokasi sirkuit Formula E di Ancol, Jakarta Utara, pada Rabu (29/12/2021).

Dalam kunjungan tersebut, Sekretaris Komisi B DPRD DKI Jakarta Pandapotan Sinaga diarahkan untuk tidak melihat sisi sirkuit di balik tembok setinggi dua meter, yang memisahkan kawasan Ancol dengan tempat pembuangan lumpur Ancol Timur.

Namun, Pandapotan menolak dan memaksa gerbang dibuka.

"Percuma saya ke sini kalau saya tidak lihat semuanya," kata politikus PDI-P itu.

Baca juga: Sidak Lokasi Sirkuit Formula E di Ancol, Komisi B: Ini Kan Bekas Tempat Buangan Lumpur...

Setelah gerbang dibuka, para anggota Komisi B bersama awak media disambut jalanan berlumpur dan sampah berserakan.

Tak ada jalanan beraspal yang digambarkan sebagai street circuit dalam ajang Formula E.

Rombongan kunjungan kerja yang lebih mirip kegiatan sidak itu terus masuk ke area yang akan dibangun jalanan beraspal untuk kegiatan Formula E.

Baca juga: Komisi B DKI Sebut Sirkuit Formula E Dibangun di Bekas Rawa: “Ga Yakin Selesai Tepat Waktu”

Masuk semakin dalam, kondisi lokasi sirkuit adalah tanah mentah berlumpur dan penuh dengan sampah.

Gundukan sampah mulai dari sisa ban bekas, kontainer kosong, hingga puing beton terlihat di tanah lapang yang akan menjadi lokasi lintasan balap mobil listrik itu.

Bekas buangan lumpur

Pandapotan terkejut melihat lokasi sirkuit yang selama ini tertutup dan tidak bisa diakses oleh media massa.

Dia mengatakan, lokasi itu sebenarnya bukan lokasi yang baru dia kenal.

Sebab, lokasi itu sudah lama dijadikan tempat pembuangan lumpur beragam proyek pengerukan Pemprov DKI Jakarta.

Baca juga: Seperti Ini Kondisi Lokasi Bakal Sirkuit Formula E di Ancol yang Belum Diketahui Publik

Tanah lapang tersebut dinilai sangat mentah jika dibangun sirkuit karena kontur tanahnya yang berasal dari tanah rawa.

"Ini kan bahan mentah karena saya tahu ini bekas buangan lumpur, dulu ini pembuangan lumpur dari kali dan dari pembangunan MRT di sini buang lumpurnya," kata Pandapotan.

Tempat parkir air, itulah yang dipikirkan oleh Pandapotan, sehingga dia ragu sirkuit bisa dibangun di daerah rawan genangan itu.

Halaman Berikutnya
Halaman:


Terkini Lainnya

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Megapolitan
Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com