Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Covid-19 Ditemukan di 2 Sekolah, Belajar Tatap Muka 100 Persen di Jakarta Jalan Terus

Kompas.com - 12/01/2022, 07:28 WIB
Singgih Wiryono,
Ivany Atina Arbi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - DKI Jakarta mencatat temuan kasus Covid-19 pada dua sekolah di Kecamatan Duren Sawit, Jakarta Timur, yakni SMAN 71 Jakarta dan SMK Malaka.

Seorang siswa dari masing-masing sekolah diketahui terpapar Covid-19 pada 7 Januari 2022.

Siswa SMAN 71 yang terpapar Covid-19 diketahui memiliki riwayat bepergian keluar kota bersama ibunya, sebelum kembali bersekolah di tanggal 3 Januari 2021.

Pada 4 Januari 2022, sang pelajar merasa tidak enak badan dan kemudian menjalani tes swab antigen dengan hasil negatif. Namun, karena kondisi kesehatannya tak kunjung membaik, ia melakukan tes PCR mandiri bersama orangtuanya.

Baca juga: PTM 100 Persen di Dua Sekolah di Jaktim Dihentikan karena Siswa Terpapar Covid-19

Pada 7 Januari 2022, siswa SMAN 71 itu dinyatakan terpapar Covid-19. Dari hasil tes Whole Genome Sequencing (WGS) yang dia terima, diketahui ia terpapar virus corona varian Omicron.

Tidak banyak informasi yang diketahui terkait kasus Covid-19 di SMK Malaka. Wakil Kepala Sekolah SMK Malaka Muchmuri Dede Pranoto hanya membenarkan perihal siswanya yang terpapar Covid-19.

"Hari Jumat diketahui (positif) dan informasinya juga sore hari," ucap Muchmuri.

Epidemiolog ingatkan bahaya belajar tatap muka

Epidemiolog Universitas Indonesia Tri Yunis Miko Wahyono meminta Pemprov DKI Jakarta berpikir ulang terkait PTM 100 persen yang kini terus digelar.

Pasalnya, daerah penyangga seperti Bogor, Depok dan Bekasi sudah memutuskan untuk menunda PTM 100 persen karena penyebaran kasus Covid-19 yang semakin masif.

"Depok saja minta tunda, kemudian Bogor juga minta tunda karena statusnya turun ke PPKM level 2, jadi menurut saya Jakarta harusnya mikir (untuk ikut menunda)," tutur Miko.

Baca juga: Sekolah di Krukut Masih Digelar PTM 100 Persen meski 4 RT Zona Merah Covid-19

Dia menilai, apabila Pemprov DKI tetap bersikukuh menggelar PTM, kapasitas pembelajaran langsung di sekolah harusnya bisa dievaluasi.

Miko juga turut menyalahi aturan pemerintah pusat karena tidak secara spesifik mengatur evaluasi PTM ketika kasus Covid-19 meningkat.

"Yang atur PPKM-nya saya rasa salah ya, PPKM Level 2 dan Level 1 tidak ada pembatasan dalam tatap muka," tutur Miko.

Tatap muka jalan terus

Meski ada peringatan untuk menunda PTM 100 persen, Pemprov DKI Jakarta mengambil langkah tegas untuk terus menjalankan kebijakan tersebut.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Riza Patria mengatakan, DKI Jakarta masih memenuhi syarat untuk menggelar belajar tatap muka 100 persen.

Baca juga: IDAI: Anak di Bawah Usia 6 Tahun Tak Dianjurkan Ikuti PTM

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com