Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Siswa SD Ditangkap Saat Hendak Tawuran, Polisi Sebut Ikut-ikutan Anak SMP

Kompas.com - 27/01/2022, 18:45 WIB
Nirmala Maulana Achmad,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Tujuh siswa sekolah dasar (SD) ditangkap karena terlibat tawuran di Jalan Taruna Jaya, Cibubur, Ciracas, Jakarta Timur. Polisi menyebut bocah berseragam putih merah itu hanya ikut-ikut anak yang lebih dewasa.

"Enggak jelas (motifnya tawuran), ada ramai, ikut gitu aja. Mereka berbaur, bercampur, dengan anak-anak SMP juga," kata Kepala Kepolisian Sektor Ciracas Komisaris Jupriono, Kamis (27/1/2022).

Namun, pihak kepolisian masih mencari asal sekolah siswa-siswa SMP itu.

Baca juga: Gerombolan Siswa SD Ditangkap Saat Hendak Tawuran di Cibubur, 1 Bawa Senjata Tajam

"Kalau nanti sudah dapat kepala sekolahnya akan kami panggil, atau guru-gurunya (kami panggil) supaya membantu memberikan pembinaan," ucap Jupriono.

Sementara untuk ketujuh siswa SD yang ditangkap, polisi memanggil orangtua masing-masing siswa dan pengurus RT/RW setempat guna proses pembinaan.

"Hari ini kami panggil dulu orangtuanya dan pengurus lingkungan setempat untuk datang ke polsek agar bisa dibina," kata Jupriono.

Baca juga: Tenteng Senjata Tajam di Permukiman, Pelajar yang Hendak Tawuran di Tambora Dibubarkan

Untuk diketahui, tujuh siswa SD ditangkap warga saat hendak tawuran di Jalan Taruna Jaya, Cibubur, Rabu (26/1/2022) sore.

Ketujuh siswa yang ditangkap itu belum sempat tawuran.

"Baru kumpul-kumpul, langsung diamankan warga," ujar Jupriono.

Ketujuh siswa kelas enam SD itu kemudian digiring ke Mapolsek Ciracas.

Jupriono menyebutkan, salah satu siswa yang ditangkap itu kedapatan membawa senjata tajam (sajam).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com