TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Harga cabai di pasar ikut mengalami kenaikan. Salah satu penjual sayur bernama Dede (28) mengatakan, kenaikan drastis biasanya terjadi saat menjelang tahun baru dan Idul Fitri.
Akan tetapi, pada hari biasa seperti saat ini, harga cabai juga juga naik.
"Kayaknya karena musim hujan makanya mahal, faktor cuaca juga," ujar Dede saat ditemui di Pasar Jombang, Ciputat, Tangerang Selatan, pada Selasa (22/2/2022).
Baca juga: Harga Daging Sapi Naik, Pedagang di Pasar Tugu Depok Mengeluh Sepi Pembeli
Ia menuturkan, cabai rawit merah mengalami kenaikan harga sejak 3 atau 4 hari lalu, dari semula Rp 40.000 per kg sekarang menjadi Rp 60.000 per kg.
Sedangkan untuk harga cabai rawit hijau mengalami kenaikan sekitar Rp 10.000, dari semula Rp 30.000 per kg menjadi Rp 40.000 per kg.
"Kalau cabai rawit naik, semua jenis cabai ikut naik harganya. Tapi tetap ada yang beli karena emang kebutuhan sehari-hari kan cabai mah, buat (pembeli) jualan juga kadang," kata Dede.
Selama 18 tahun berjualan sayur bersama sang kakak, Dede mengaku baru kali ini mengalami penurunan pembeli yang drastis.
Selama dua tahun pandemi Covid-19, penghasilannya turun drastis hingga 50 persen.
Baca juga: Harga Daging Sapi Terus Naik Saat Pandemi, Pedagang di Pasar Ciputat Keluhkan Penurunan Omzet
Biasanya, dalam sehari ia dapat memperoleh hasil penjualan sebesar Rp 3 juta hingga Rp 4 juta. Kini paling banyak hanya bisa membawa pulang sekitar Rp 2 juta.
"Untung ada dikit-dikit, malah kadang nombokin. Kadang enggak balik modal buat semua jenis sayuran juga, pembelinya berkurang karena daya belinya kurang," lanjut Dede.
Menurut dia, dengan penurunan daya beli masyarakat selama pandemi, banyak sayuran yang tidak laku dan akhirnya membusuk.
"Barangnya banyak yang busuk. Sebelum pandemi enggak sebanyak ini buangnya yang busuk-busuk. Tiap sehari sekali paling lama dua hari sekali saya sortirnya," ungkap Dede.
Dia menambahkan, jumlah pengunjung pasar pun terasa kian semakin berkurang. Oleh karena itu, banyak rekannya sesama pedagang yang juga mengeluh.
Baca juga: Harga Tahu Tempe Naik, Pedagang Kecilkan Ukuran Gorengan yang Dijualnya
"Pada ngeluh semua sekarang penjual, ngeluh karena sepi pembeli. Apalagi perekonomian lagi parah karena pandemi ngaruh juga. Mudah-mudahan pada normal semua harganya stabil, apalagi menjelang lebaran," pungkas dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.