TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Sejak pemerintah menetapkan harga subsidi minyak goreng dengan harga eceran tertinggi (HET) sebesar Rp 14.000 per liter, ketersediaan minyak goreng di Pasar Ciputat mulai minim.
Salah seorang pedagang sembako bernama Ilham (25) mengatakan, stok minyak goreng yang diberikan pihak distributor kepadanya semakin sedikit.
"Dapat stok dari salesnya itu dibatasin paling dapatnya lima dus doang seminggu. Sebelumnya 25 bahkan kadang 15 dus per minggu," ujar Ilham di Pasar Ciputat, Tangerang Selatan, Kamis (24/2/2022).
Baca juga: Operasi Pasar Minyak Goreng Curah di Cempaka Putih, Warga Bisa Beli Maksimal 50 Liter
"Sejak subsidi sudah mulai, sempat kosong stoknya. Awal Februari saja itu dua minggu lebih stok kosong," lanjut dia.
Setiap satu dus berisi 6 bungkus kemasan dua liter minyak goreng.
Ilham menjualnya sesuai dengan harga yang ditetapkan sesuai HET. Untuk setiap kemasannya, Ilham menjual sebesar Rp 28.000 per 2 liter.
Pemasok datang hanya sekali dalam seminggu setiap hari Rabu. Stoknya dibatasi karena harus dibagikan merata kepada seluruh pedagang langganannya.
Bahkan, terkadang stok minyak goreng dari distributor kosong.
Baca juga: Penipu Modus Jual Paket Minyak Goreng Murah di Koja Sudah Gelapkan Rp 530 Juta
Jika stok minyak goreng sudah habis sebelum pemasok datang lagi seminggu berikutnya, Ilham kemudian inisiatif mencari stok minyak goreng ke agen lainnya.
"Enggak selalu ada stok dari distributor yang datangnya setiap Rabu. Kalau habis terpaksa nyari minyak yang enggak subsidi yang harganya lebih mahal hingga Rp 35.000 untuk kemasan dua liter," pungkas dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.