JAKARTA, KOMPAS.com - Sebanyak 237 kasus demam berdarah dengue (DBD) terjadi pada usia balita hingga dewasa di wilayah Jakarta Selatan.
Kepala Suku Dinas (Kasudin) Kesehatan Jakarta Selatan M Helmi mengatakan, sejumlah kasus itu catatan sepanjang bulan Januari hingga 21 Februari 2022.
"Tertinggi pada bulan Januari 2022, itu ada 184 kasus. Untuk bulan Februari ada 53 kasus (DBD)," ujar M Helmi saat dikonfirmasi, Kamis (25/2/2022).
Baca juga: Pada Januari 2022, Ada 198 Kasus DBD di Jakarta Barat
Sudin Kesehatan telah melakukan penanganan terkait temuan kasus DBD yang merebak selama dua bulan di wilayah Jakarta Selatan.
Salah satunya dengan meminta kader PKK dan juru pemantau jentik (jumantik) untuk melakukan jentik di setiap rumah warga.
Selain itu pengasapan atau fogging atau penyemprotan dilakukan secara berkala ke rumah warga setelah adanya laporan soal kasus DBD.
Baca juga: Ada 49 Kasus DBD di Jakarta Pusat, Pemkot Rutin Gelar Pemberantasan Sarang Nyamuk
"Sebelum dilakukan fogging tim puskesmas melakukan penelitian dulu untuk memastikan warga lainnya di sekitarnya positif demam berdarah," kata Helmi.
Untuk diketahui, warga yang terpapar DBD pada 2022 ini tercatat hampir setengah dari kasus yang terjadi pada tahun 2021.
Tercatat ada 600 warga usia balita hingga dewasa terpapar DBD sepanjang Januari-Desember 2021.
"DBD sampai dengan Desember ini jumlah total 600 (kasus DBD)," ujar Helmi pada 17 Desember 2021.
Namun, Helmi saat itu mengeklaim angka kasus DBD tahun 2021 masih lebih rendah dari dibanding tahun sebelumnya. Tahun 2020, tercatat ada 1.016 kasus DBD di Jakarta Selatan.
"Sepanjang 2020, kasus DBD di Jakarta Selatan mencapai 1.016 kasus dari total seluruh wilayah. Alhamdulillah kasus DBD tahun 2021 mengalami penurunan secara signifikan dari tahun 2020," kata Helmi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.