KOMPAS.com - Prasetyo Edi Marsudi adalah Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta sejak 26 September 2014.
Pria yang biasa disapa Pras itu diketahui sudah dua kali menjabat sebagai Ketua DPRD DKI Jakarta. Ia merupakan politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan.
Baca juga: BK DPRD DKI Jadwalkan Pemeriksaan Ulang Prasetyo Edi Pekan Depan
Prasetyo Edi Marsudi lahir di Kudus pada tanggal 13 Mei 1962. Ia merupakan pasangan dari Novie Muniarsari.
Prasetio memiliki empat anak yakni Antonius Wibi Wibawanto, Bimo Pradikto, Nurcahya Halimatussadiyah dan Dwitiya Putri Halimah Turrahmi.
Alamat pribadinya di Jalan Nasir 16, RT/RW 005/006, Grogol Utara, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.
Selain menjadi Ketua DPRD DKI Jakarta, Prasetyo juga pernah mengemban posisi di organisasi lain di antaranya:
Baca juga: Jakpro Bantah Ada Kongkalikong dalam Lelang Pembangunan Sirkuit Formula E
Sebagai kader PDI-P, Prasetyo memiliki sikap politik sesuai dengan partai politiknya. Ia mendukung gubernur yang juga didukung PDI-P seperti Joko Widodo.
Sebaliknya ketika masa kepemimpinan Anies Baswedan yang tidak didukung PDI-P, Prasetio kerap mengritiknya.
Ia pernah disorot karena beberapa polemik. Di tahun 2015 ketika masa penyusunan APBD. Prasetyo mengaku kecewa dengan sikap Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang dinilainya kurang komunikatif dengan DPRD.
Saat itu Ahok mengajukan dokumen APBD yang disahkan pada paripurna 27 Januari 2015 tanpa melalui pembahasan terlebih dahulu dengan komisi di DPRD.
Selain itu, ada pula polemik hak angket Ahok dimana berujung pada kekecewaan Prasetyo Edi Marsudi dengan pernyataan Ahok yang tentang jajaran DPRD DKI sebagai penipu.
Meski keduanya beberapa kali berseberangan, namun rupanya hubungan pribadi keduanya cukup baik. Terbukti saat pernikahan Ahok, Ia bersedia menjadi saksi nikahnya meskipun kemudian urung dilakukan karena perbedaan agama.
Setelah Ahok tak menjabat gubernur, Prasetyo juga tetap mendukung agar kebijakan Ahok dilanjutkan. Ia kerap mengritik Anies, puncaknya menggunakan hak interpelasi terkait penyelenggaraan Formula E.
Pada Februari 2022, ia dilaporkan ke Badan Kehormatan (BK) DPRD DKI terkait dugaan pelanggaran administrasi penjadwalan paripurna interpelasi Formula E.
Polemik lainnya yakni pada tahun 2018 Prasetyo Edi Marsudi juga pernah terlibat kasus hukum. Ia pernah dilaporkan oleh mantan Sekretaris Daerah Provinsi Riau Zaini Ismail atas tuduhan penipuan dan penggelapan.
Lalu pada tahun 2021, Prasetyo Edi juga pernah diperiksa sebagai saksi kasus dugaan korupsi pengadaan lahan di Munjul, Kelurahan Pondok Ranggon, Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur pada tahun 2019.
Prasetyo Edi Marsudi diketahui menggemari dunia balap mobil. Hal ini tampak dari sejumlah unggahan di akun Instagram pribadinya. Di beberapa kesempatan ia mencoba arena balap dengan Sprint Rally-nya.
View this post on Instagram
Kecintaannya pada dunia balap mobil juga ditularkan kepada anak-anaknya.
Ia bersama tiga anaknya yakni Antonius Wibi Wibawanto, Bimo Pradikto, Nurcahya Halimatussadiyah pernah turun langsung mengikuti perlombaan Merdeka Sprint Rally 2018 yang berlangsung di Sirkuit Paramount Land.