Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Profil Prasetyo Edi Marsudi

Kompas.com - 05/03/2022, 02:00 WIB
Tari Oktaviani,
Nibras Nada Nailufar

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Prasetyo Edi Marsudi adalah Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta sejak 26 September 2014.

Pria yang biasa disapa Pras itu diketahui sudah dua kali menjabat sebagai Ketua DPRD DKI Jakarta. Ia merupakan politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan.

Baca juga: BK DPRD DKI Jadwalkan Pemeriksaan Ulang Prasetyo Edi Pekan Depan

Latar belakang

Prasetyo Edi Marsudi lahir di Kudus pada tanggal 13 Mei 1962. Ia merupakan pasangan dari Novie Muniarsari.

Prasetio memiliki empat anak yakni Antonius Wibi Wibawanto, Bimo Pradikto, Nurcahya Halimatussadiyah dan Dwitiya Putri Halimah Turrahmi.

Alamat pribadinya di Jalan Nasir 16, RT/RW 005/006, Grogol Utara, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.

Pengalaman Organisasi

Selain menjadi Ketua DPRD DKI Jakarta, Prasetyo juga pernah mengemban posisi di organisasi lain di antaranya:

  • Sekretaris DPD PDI Perjuangan DKI Jakarta.
  • Ketua Presidium Gerakan Anti Madat (GERAM).
  • Ketua Banteng Muda Indonesia (BMI) DKI Jakarta.
  • Ketua Badan Pengawas PP IMI.
  • Ketua Dewan Penasehat KA KNPI DKI Jakarta.
  • FKPPI.
  • Ketua Bidang Kemitraan KONI DKI Jakarta.
  • Ketua DPRD Provinsi DKI Jakarta (2014-2019).
  • Ketua Tim Sukses Calon Presiden/Wakil Presiden 2019-2024 Ir. Joko Widodo – KH. Ma'ruf Amin untuk wilayah DKI Jakarta.

Baca juga: Jakpro Bantah Ada Kongkalikong dalam Lelang Pembangunan Sirkuit Formula E

Kontroversi

Sebagai kader PDI-P, Prasetyo memiliki sikap politik sesuai dengan partai politiknya. Ia mendukung gubernur yang juga didukung PDI-P seperti Joko Widodo.

Sebaliknya ketika masa kepemimpinan Anies Baswedan yang tidak didukung PDI-P, Prasetio kerap mengritiknya.

Ia pernah disorot karena beberapa polemik. Di tahun 2015 ketika masa penyusunan APBD. Prasetyo mengaku kecewa dengan sikap Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang dinilainya kurang komunikatif dengan DPRD.

Saat itu Ahok mengajukan dokumen APBD yang disahkan pada paripurna 27 Januari 2015 tanpa melalui pembahasan terlebih dahulu dengan komisi di DPRD.

Selain itu, ada pula polemik hak angket Ahok dimana berujung pada kekecewaan Prasetyo Edi Marsudi dengan pernyataan Ahok yang tentang jajaran DPRD DKI sebagai penipu.

Meski keduanya beberapa kali berseberangan, namun rupanya hubungan pribadi keduanya cukup baik. Terbukti saat pernikahan Ahok, Ia bersedia menjadi saksi nikahnya meskipun kemudian urung dilakukan karena perbedaan agama.

Setelah Ahok tak menjabat gubernur, Prasetyo juga tetap mendukung agar kebijakan Ahok dilanjutkan. Ia kerap mengritik Anies, puncaknya menggunakan hak interpelasi terkait penyelenggaraan Formula E. 

Pada Februari 2022, ia dilaporkan ke Badan Kehormatan (BK) DPRD DKI terkait dugaan pelanggaran administrasi penjadwalan paripurna interpelasi Formula E.

Polemik lainnya yakni pada tahun 2018 Prasetyo Edi Marsudi juga pernah terlibat kasus hukum. Ia pernah dilaporkan oleh mantan Sekretaris Daerah Provinsi Riau Zaini Ismail atas tuduhan penipuan dan penggelapan.

Lalu pada tahun 2021, Prasetyo Edi juga pernah diperiksa sebagai saksi kasus dugaan korupsi pengadaan lahan di Munjul, Kelurahan Pondok Ranggon, Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur pada tahun 2019.

Hobi Rally

Prasetyo Edi Marsudi diketahui menggemari dunia balap mobil. Hal ini tampak dari sejumlah unggahan di akun Instagram pribadinya. Di beberapa kesempatan ia mencoba arena balap dengan Sprint Rally-nya.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Prasetyo Edi Marsudi (@prasetyoedimarsudi)

Kecintaannya pada dunia balap mobil juga ditularkan kepada anak-anaknya.

Ia bersama tiga anaknya yakni Antonius Wibi Wibawanto, Bimo Pradikto, Nurcahya Halimatussadiyah pernah turun langsung mengikuti perlombaan Merdeka Sprint Rally 2018 yang berlangsung di Sirkuit Paramount Land.

 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Kampus

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Kampus

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Megapolitan
Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Megapolitan
Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Megapolitan
Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Megapolitan
BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com