Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembengkakan Anggaran Pembangunan Sirkuit Formula E Dikritik

Kompas.com - 08/03/2022, 08:01 WIB
Singgih Wiryono,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggaran pembangunan lintasan balap atau sirkuit Formula E, di kawasan Ancol, Jakarta Utara bertambah Rp 10 miliar.

Awalnya, nilai tender pembangunan sirkuit senilai Rp 50 miliar. Dalam dokumen lelang pembangunan sirkuit Formula E dijabarkan nilai hasil perhitungan sendiri (HPS) pembangunan sirkuit mencapai Rp 50.157.633.916.

Namun, anggaran tersebut kini membengkak menjadi Rp 60 miliar. Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengakui soal pembengkakan anggaran tersebut.

"Terkait Formula E seperti yang sudah disampaikan Pak Dirut Jakpro, memang ada penambahan anggaran dari Rp 50 miliar ke Rp 60 miliar," kata Riza, saat ditemui di Balai Kota DKI Jakarta, Gambir, Jakarta Pusat, Senin (7/3/2022).

Baca juga: Anggaran Pembangunan Sirkuit Formula E Membengkak Rp 10 Miliar

Menurut Riza, pembengkakan itu terjadi lantaran sirkuit yang semula dibangun semipermanen berubah menjadi permanen.

Pembangunan sirkuit permanen, kata Riza, harus memperhitungkan usia pakai dan pembangunan yang lebih baik dari semipermanen.

"Karena sirkuit itu dibuat permanen jadi dibuat lebih baik dan insya Allah bisa digunakan untuk kegiatan berikutnya dan lainnya," ucap Riza.

Penambahan anggaran ini lantas menuai kritik dari Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta.

Anggota DPRD DKI Jakarta Gembong Warsono menilai, pembengkakan anggaran pembangunan sirkuit terjadi karena buruknya kualitas kontrak antara PT Jakarta Propertindo (Jakpro) dengan kontraktor PT Jaya Konstruksi.

"Itu namanya kontrak abal-abal," kata Gembong.

Baca juga: Wagub DKI Ungkap Alasan Bengkaknya Anggaran Pembangunan Sirkuit Formula E

Politisi PDI-P itu mengatakan, kontrak merupakan kesepakatan awal yang harus dituntaskan dan tidak bisa diubah di tengah perjalanan.

Dia mengaku heran karena nilai kontrak tidak bisa bertambah begitu saja. Menurut dia, apabila terjadi penambahan anggaran,  Jakpro dan Jaya Konstruksi harus membuat kontrak yang baru melalui mekanisme lelang.

"Kok tiba-tiba dalam perjalanan begitu sudah dikerjakan ada pembengkakan biaya yang tidak masuk akal begitu," tutur Gembong.

 

Rencana dinilai tidak matang

Ketua Fraksi PDI-Perjuangan itu juga menyayangkan pembengkakan anggaran pembangunan sirkuit.

Sebab, Pemprov DKI Jakarta masih membutuhkan banyak anggaran untuk menjalankan program penanggulangan banjir.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bule AS Kagum dengan Budaya Memberikan Kursi untuk Wanita di KRL: Ini Luar Biasa!

Bule AS Kagum dengan Budaya Memberikan Kursi untuk Wanita di KRL: Ini Luar Biasa!

Megapolitan
Tak Lagi di Dukuh Atas, Remaja 'Citayam Fashion Week' Pindah ke Kota Tua

Tak Lagi di Dukuh Atas, Remaja "Citayam Fashion Week" Pindah ke Kota Tua

Megapolitan
Aktor Rio Reifan Ditangkap Lagi, Polisi Amankan Sabu, Ekstasi, dan Obat Keras

Aktor Rio Reifan Ditangkap Lagi, Polisi Amankan Sabu, Ekstasi, dan Obat Keras

Megapolitan
Marak Penjambretan di Sekitar JIS, Polisi Imbau Warga Tak Pakai Perhiasan Saat Bepergian

Marak Penjambretan di Sekitar JIS, Polisi Imbau Warga Tak Pakai Perhiasan Saat Bepergian

Megapolitan
Sudah 5 Kali Ditangkap Polisi, Rio Reifan Belum Lepas dari Jerat Narkoba

Sudah 5 Kali Ditangkap Polisi, Rio Reifan Belum Lepas dari Jerat Narkoba

Megapolitan
Marak Kasus Pemalakan Sopir Truk, Polisi Rutin Patroli

Marak Kasus Pemalakan Sopir Truk, Polisi Rutin Patroli

Megapolitan
Sopir Truk Dipalak Rp 200.000 di Kapuk Muara, Pelaku Masih Diburu Polisi

Sopir Truk Dipalak Rp 200.000 di Kapuk Muara, Pelaku Masih Diburu Polisi

Megapolitan
Pesinetron 'Tukang Bubur Naik Haji' Rio Reifan Positif Sabu

Pesinetron "Tukang Bubur Naik Haji" Rio Reifan Positif Sabu

Megapolitan
Aktor Rio Reifan Ditangkap Kelima Kalinya, Lagi-lagi Kasus Narkoba

Aktor Rio Reifan Ditangkap Kelima Kalinya, Lagi-lagi Kasus Narkoba

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri, Sudah Tak di Manado Sejak 10 Maret karena Izin Kunjungi Kerabat

Brigadir RAT Bunuh Diri, Sudah Tak di Manado Sejak 10 Maret karena Izin Kunjungi Kerabat

Megapolitan
Rumah TKP Brigadir RAT Bunuh Diri Pernah Dimiliki Fahmi Idris, Lalu Kini Dihuni Bos Tambang

Rumah TKP Brigadir RAT Bunuh Diri Pernah Dimiliki Fahmi Idris, Lalu Kini Dihuni Bos Tambang

Megapolitan
Cara Daftar Online Urus KTP dan KK di Tangsel

Cara Daftar Online Urus KTP dan KK di Tangsel

Megapolitan
Preman Perusak Gerobak Bubur di Jatinegara adalah Warga Setempat

Preman Perusak Gerobak Bubur di Jatinegara adalah Warga Setempat

Megapolitan
Polisi Kantongi Identitas Preman Perusak Gerobak Bubur Pakai Celurit di Jatinegara

Polisi Kantongi Identitas Preman Perusak Gerobak Bubur Pakai Celurit di Jatinegara

Megapolitan
Preman Penghancur Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Preman Penghancur Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com