JAKARTA, KOMPAS.com - Warga Kampung Bahari di Tanjung Priok, Jakarta Utara, resah karena lingkungannya menjadi sarang pengedar narkoba
Keresahan ini dirasakan salah seorang warga, Iin (49). Dia berharap polisi rutin berpatroli agar kampungnya terbebas dari narkotika.
"Jangan berhenti (menangkap pengedar narkoba). Sering-sering saja patroli ke tempat-tempat anak-anak pada kumpul begitu. Sering-sering patroli ke tempat yang sering kumpul-kumpul begitulah," ujar Iin, Jumat (11/3/2022).
Baca juga: Kampung Bahari Rawan Narkoba, Polisi Akan Bangun Pos Jaga
Menurut Iin, tindak kejahatan rawan terjadi di lokasi berkumpulnya pemuda. Karena itu, dia berharap terus mengawasi dan menangkap pelaku peredaran narkotika yang jadi biang onar di Kampung Bahari.
"Saya senang polisi sigap sehingga narkoba bisa selalu diberantas. Jangan sampai ada lagi, kasihan kalau sampai ada lagi," kata dia.
"Kalau memang bisa ya sering-seringlah ada yang begitu (penggerebekan). Pemberantasan itu (narkoba), hingga selanjutnya tidak ada lagi," lanjut dia.
Sebelumnya diberitakan, pada Rabu (9/3/2022), Kampung Bahari digerebek polisi terkait dugaan peredaran narkoba. Sebanyak 700 personel gabungan dikerahkan dalam penggerebekan.
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan menjelaskan, penggerebekan dilakukan pada Rabu dini hari itu juga melibatkan pemerintah daerah.
Baca juga: Pasca-penggerebekan di Kampung Bahari, Penjagaan 24 Jam hingga Pembongkaran Bangunan Liar
Dalam penggerebekan tersebut, kata Zulpan, petugas gabungan menangkap 26 laki-laki dan perempuan yang diduga terlibat dalam praktik peredaran narkoba di Kampung Bahari.
Petugas juga menyita barang bukti sabu seberat 350 gram hingga pil ekstasi sebanyak 1.500 butir. Ditemukan pula ganja sintetis, senjata tajam, dan uang tunai Rp 35 juta.
"Termasuk berbagai peralatan komunikasi elektronik yang kami amankan di TKP kemudian peralatan narkotika siap pakai. Ada beberapa paket dikemas kecil sekali," kata Zulpan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.