Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ikut PTM Terbatas, Murid SDN Tangerang 14 Mengaku Senang Bisa Bertemu Teman

Kompas.com - 14/03/2022, 14:26 WIB
Muhammad Naufal,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Sejumlah murid di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Tangerang 14, Kota Tangerang, mengaku merasa senang dengan penerapan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas.

Mulai pekan ini, murid SD kelas 1 hingga 6 di Kota Tangerang bisa mengikuti PTM terbatas. Nabila (12), salah satu murid di SDN Tangerang 14, mengaku senang belajar secara tatap muka.

"Senang ikut PTM, bisa bertemu teman-teman, bisa bertemu guru juga. Pelajaran juga kita lebih mengerti, lebih paham," paparnya, saat ditemui usai jam pelajaran berakhir, Senin (14/3/2022).

Baca juga: Gelar PTM, SDN Tangerang 14 Pernah Dikomplain Orangtua yang Khawatir Anaknya Sekolah di Masa Pandemi

Saat mengikuti pembelajaran jarak jauh (PJJ) atau secara daring, Nabila mengaku mengalami kesulitan saat menerima materi.

Selain itu, dia juga tak bisa bertemu dengan teman-teman satu kelasnya secara langsung saat mengikuti PJJ.

"Pas online agak enggak ngerti, cuma diusahain bisa," sebut dia. "Kalau online juga enggak bisa ketemu teman," sambung Nabila.

Murid lain, Mikeysa (12), juga merasakan hal yang sama dengan Nabila. Siswa kelas 5 itu merasa materi pembelajaran lebih tersampaikan saat PTM.

"(Saat) online, belajar kurang, kurang masuk gitu," sebut Mikeysa.

Baca juga: Mulai Pekan Ini, Murid Kelas 1-6 di SDN Tangerang 14 Bergantian Ikuti PTM Terbatas

Mikeysa berharap pandemi Covid-19 segera sirna agar PTM dapat terus diterapkan. "Mudah-mudahan Corona-nya cepat hilang, biar bisa PTM terus," sebutnya.

Murid lain bernama Saifullah (12) mengaku merasa bosan saat mengikuti PJJ. Karena itu, ia merasa senang dengan diterapkannya PTM.

"Bosan kalau online, ada pelajaran yang susah dipahami juga. Makanya senang juga ini offline," ucapnya.

Hal yang sama juga diharapkan oleh Saifullah, yakni PTM bisa terus diterapkan. "Semoga seterusnya offline terus, biar pelajaran mudah dipahami," katanya.

Baca juga: Wali Kota Tangerang Ingin Tingkatkan Kapasitas PTM Hingga 100 Persen, Ini Pertimbangannya

Di lokasi yang sama, Kepala SDN Tangerang 14 Wawat Tustiawati menyebutkan bahwa para siswa merasa antusias dengan penerapan PTM ini.

"Tadi pagi saya sempat keliling ke setiap kelas menyapa anak-anak, mereka semua antusias menyambut PTM," ucapnya, Senin.

Sebagai informasi, sejak 7 Maret 2022, PTM terbatas hanya diikuti murid kelas 6 saja. Kini, PTM bisa diikuti murid kelas 1 sampai 6 dengan kapasitas 50 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pencuri Motor yang Dihakimi Warga Pasar Minggu Ternyata Residivis, Pernah Dipenjara 3,5 Tahun

Pencuri Motor yang Dihakimi Warga Pasar Minggu Ternyata Residivis, Pernah Dipenjara 3,5 Tahun

Megapolitan
Aksinya Tepergok, Pencuri Motor Babak Belur Diamuk Warga di Pasar Minggu

Aksinya Tepergok, Pencuri Motor Babak Belur Diamuk Warga di Pasar Minggu

Megapolitan
Polisi Temukan Ganja dalam Penangkapan Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez

Polisi Temukan Ganja dalam Penangkapan Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez

Megapolitan
Bukan Hanya Epy Kusnandar, Polisi Juga Tangkap Yogi Gamblez Terkait Kasus Narkoba

Bukan Hanya Epy Kusnandar, Polisi Juga Tangkap Yogi Gamblez Terkait Kasus Narkoba

Megapolitan
Diduga Salahgunakan Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap di Lokasi yang Sama

Diduga Salahgunakan Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap di Lokasi yang Sama

Megapolitan
Anies-Ahok Disebut Sangat Mungkin Berpasangan di Pilkada DKI 2024

Anies-Ahok Disebut Sangat Mungkin Berpasangan di Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Megapolitan
Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com