Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemkot Tangerang Masih Terapkan PTM 50 Persen karena Target Cakupan Vaksinasi Belum Tercapai

Kompas.com - 25/03/2022, 17:47 WIB
Muhammad Naufal,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang masih menerapkan sistem pembelajaran tatap muka (PTM) berkapasitas 50 persen hingga saat ini.

Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah menuturkan, pihaknya tetap menerapkan PTM terbatas berdasar penerapan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 2 di wilayah administrasinya.

"Kita mengikuti (peraturan) PPKM level 2, PTM masih 50 persen," ujar pada awak media, Jumat (25/3/2022).

Baca juga: Kota Bekasi Akan Gelar PTM 100 Persen pada April 2022

Arief mengatakan, berdasar pertemuannya dengan seorang epidemiolog, PTM 50 persen merupakan sistem yang kini tepat diterapkan di Kota Tangerang.

Menurut dia, hal itu disebabkan oleh capaian vaksinasi Covid-19 dosis satu yang belum 100 persen hingga saat ini.

"Hasilnya (pertemuan dengan epidemiolog), mengikuti instruksi Kemendagri (Kementerian Dalam Negeri)," tutur dia.

"Dijelaskan (oleh epidemiolog) tentang herd immunity yang sudah terjadi di kota Tangerang. Capaian (vaksin) sudah cukup baik 90 persen-an. tapi ada kurang lebih di bawah 10 persen yang belum tercapai," sambung Arief.

Di sisi lain, politisi Demokrat itu tak menampik bahwa Pemkot Tangerang sedang berusaha agar PTM bisa ditingkatkan hingga berkapasitas 100 persen saat ini.

Baca juga: Wagub DKI Ungkap Alasan Jakarta Belum Terapkan PTM 100 Persen

Salah satu upayanya, yakni dengan menggencarkan vaksinasi Covid-19 dosis ketiga (booster) kepada pelajar di Kota Tangerang.

Kemudian, pihaknya juga sedang menunggu keputusan Pemerintah Pusat berkait peningkatan kapasitas PTM hingga 100 persen.

"Salah satu upayanya kita maksimalin vaksin ke anak-anak semua, terus di-booster semua. Tapi kalau nanti PPKM-nya kata pusat sudah aman secara nasional, ya itu kita pertimbangkan juga untuk PTM kapasitas 100 persen," urai Arief.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Megapolitan
Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Megapolitan
Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Megapolitan
Polres Bogor Buat Aplikasi 'SKCK Goes To School' untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Polres Bogor Buat Aplikasi "SKCK Goes To School" untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Megapolitan
Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com