JAKARTA, KOMPAS.com - Pos polisi yang berada di kawasan Pejompongan, Jakarta Pusat, dibakar oleh sekelompok orang, Senin (11/4/20222).
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan membenarkan perihal adanya pembakaran pos polisi tersebut. Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 19.00 WIB.
"Iya benar, tadi saya baru saja dapat laporan, benar itu dibakar," ujar Zulpan saat dikonfirmasi, Senin.
Baca juga: Kapolda Metro Akan Umumkan Pengeroyok Ade Armando: Jika Tak Serahkan Diri, Kami Tangkap!
Kendati demikian, Zulpan belum dapat menjelaskan secara terperinci perihal aksi pembakaran tersebut.
Pantauan Kompas.com, area di sekitar pos polisi Pejompongan kini dijaga ketat oleh petugas gabungan TNI-Polri yang sebelumnya bersiaga di Gedung DPR/MPR.
Area bangunan milik kepolisian yang terbakar itu kini sudah disterilkan menggunakan garis polisi.
Adapun aksi pembakaran pos polisi tersebut terjadi setelah pada Senin sore setelah massa aksi demonstrasi yang ricuh di depan Gedung DPR/MPR dipukul ke arah Simpang Slipi.
Baca juga: Polisi Pastikan Pengeroyok Ade Armando Bukan Mahasiswa
Untuk diketahui, pos polisi Pejompongan sebelumnya juga dibakar saat aksi demonstrasi yang berujung ricuh pada 2019.
Aksi massa pelajar yang melakukan kerusuhan di Flyover Slipi, Jakarta Barat, Rabu (25/9/2019), menyebakan pos polisi Pejompongan terbakar.
Pos polisi itu berada di bawah Flyover Slipi.
Terbakarnya pos polisi itu berawal saat para pelajar tak diperbolehkan melakukan aksi di depan Kompleks Parlemen Senayan.
Baca juga: Demo di Depan Gedung DPR Ricuh, Polisi Tembakkan Gas Air Mata, Massa Berlarian...
Mereka akhirnya melempar batu, petasan ke arah polisi. Polisi kemudian menyemprotkan air menggunakan water cannon.
Kemudian, mereka tampak menyebar ke arah Pejompongan hingga akhirnya membakar pos polisi Pejompongan.
Aksi para pelajar ini menyusul aksi unjuk rasa para mahasiswa di depan Kompleks Parlemen Senayan. Unjuk rasa tersebut berakhir rusuh di sekitar kawasan Senayan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.