Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Kekerasan Seksual Bocah 12 Tahun di Kedaung Tangsel, Pintu Rumah Pelaku Digedor Keluarga...

Kompas.com - 10/05/2022, 15:17 WIB
Annisa Ramadani Siregar,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Seorang bocah berinisial AJ (12) mengalami kekerasan seksual oleh tetangganya sendiri, SR (43), pada Kamis (5/5/2022) lalu.

Kepala UPTD Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Tangsel Tri Purwanto menjelaskan kronologi peristiwa tersebut.

Menurut keterangan keluarga yang dihimpun Tri, mulanya korban keluar rumah sejak Kamis pagi. Namun, setelah pergi lama dan belum kembali, ibu korban pun langsung mencari

Setelah mencari ke tetangga, ibu korban melihat sandal anaknya ada di depan rumah pelaku.

"Lalu ibunya korban langsung mengetuk-mengetuk rumah pelaku. Namun, pelaku tidak membuka pintu rumahnya," ujar Tri saat ditemui di kantornya, Selasa (10/5/2022).

Baca juga: Bocah 12 Tahun Diduga Alami Kekerasan Seksual oleh Tetangga, Ayahnya Lapor P2TP2A

Kepala UPTD Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Tangsel Tri PurwantoKOMPAS.com/ANNISA RAMADANI SIREGAR Kepala UPTD Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Tangsel Tri Purwanto

Ibu korban kemudian memanggil-manggil korban agar keluar karena terdengar suara jeritan.

Tidak lama kemudian datang lah ayah dan kakak korban. Lalu sang ibu masih berteriak memanggil putrinya tersebut karena belum juga dibukakan pintu oleh pelaku.

"Akhirnya digedor-gedor dan barulah pelaku membuka pintu rumahnya. Pada saat pintu terbuka si ibu melihat anaknya sudah tidak memakai pakaian lengkap," jelas Tri.

Dengan segera kakak korban langsung menghampiri adiknya dan mengambil adiknya.

Baca juga: Kementerian PPPA: UPTD PPA Dapat Ajukan Restitusi untuk Korban Kekerasan Seksual

Pada saat itu, si pelaku terlihat berlagak biasa saja, seolah tidak terjadi apa-apa.

"Kakak korban saat mengambil adik untuk keluar melihat adiknya atau korban memegang uang Rp 50.000 dari pelaku. Kakaknya langsung melempar uang yang dipegang adiknya," ungkap Tri.

Karena emosi, keluarga korban spontan mendamprat pelaku.

"Menurut pengakuan korban, bagian sensitifnya dipegang- pegang dan digesek-gesekkan. Sehingga menurut keterangan keluarga, korban mengalami luka," ujar Tri.

Baca juga: Cara Melaporkan Kekerasan Seksual

Informasi itu dilaporkan oleh relawan tim pendamping kasus P2TP2A pada Minggu (8/5)2022).

Setelah itu keluarga korban mendatangi kantor P2TP2A Kota Tangsel pada Senin (9/5/2022).

Rencananya, Rabu (11/5/2022), korban didampingi P2TP2A akan melapor ke Polres Tangerang Selatan.

Kemudian, pada Kamis (12/5/2022), P2TP2A akan memberikan layanan psikolog kepada korban karena menurut keterangan orang tuanya, korban masih mengalami trauma.

"Nanti proses hukumnya kita dampingi dan kita berikan pelayanan psikolog," pungkas Tri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut di Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut di Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi di Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com