Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Epidemiolog Usul Pemprov DKI Beri Insentif bagi Warga yang Mau Divaksin Booster

Kompas.com - 14/06/2022, 17:45 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Epidemiolog dari Universitas Indonesia Pandu Riono menilai pemerintah provinsi DKI Jakarta harus memberikan insentif bagi warga agar berbondong-bondong melaksanakan vaksinasi dosis ketiga atau vaksin booster. 

Pasalnya, saat ini cakupan vaksinasi booster di DKI Jakarta masih cukup rendah, sementara kasus Covid-19 kembali meningkat. 

Pandu mengatakan, upaya pemerintah DKI bekerjasama dengan sejumlah pihak untuk memperbanyak posko vaksinasi patut diapresiasi. 

Namun, perlu terobosan agar warga yang mengikuti vaksinasi booster jauh lebih banyak lagi. 

"Mesti ada insentif yang diberikan warga yang mau vaksin," kata Pandu kepada Kompas.com, Selasa (14/6/2022).

Baca juga: Dinkes DKI Sebut Kenaikan Kasus Covid-19 di Jakarta Terjadi di Semua Kelompok Usia

Pandu mencontohkan ajang pameran dan hiburan Jakarta Fair Kemayoran yang saat ini sedang berlangsung di Jakarta International Expo. 

Ia mengapresiasi langkah Pemprov DKI bekerjasama dengan panitia acara untuk menggelar vaksinasi bagi pengunjung. 

Namun, akan lebih baik jika pengunjung yang hendak menghadiri Jakarta Fair juga diberikan insentif saat mengikuti vaksinasi disana. 

"Misalnya untuk Jakarta Fair kalau mau vaksin digratiskan. Atau minimal dapat voucher diskon untuk potongan belanja disana," katanya. 

Baca juga: RSDC Wisma Atlet Siagakan Tower 5 guna Antisipasi Lonjakan Covid-19

Pandu menegaskan terobosan ini perlu dilakukan karena vaksinasi booster di DKI Jakarta tergolong masih rendah. 

Capaian vaksin booster di ibu kota saat ini baru menyasar 3,9 juta orang.

Padahal, tercatat ada 10,7 juta orang yang sudah mendapatkan vaksinasi dosis kedua.

Artinya masih banyak warga Jakarta yang menunda vaksinasi booster.

Pandu pun meyakini dikebutnya vaksinasi booster Covid-19 ini bisa menjadi solusi atas kasus penularan yang mulai kembali meningkat. 

Ini menjadi solusi paling murah ketimbang pemerintah harus kembali membatasi mobilitas dan aktivitas masyarakat. 

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Kampus

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Kampus

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Megapolitan
Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Megapolitan
Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Megapolitan
Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Megapolitan
BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com