Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ratusan Sapi di RPH Bubulak Bogor Suspek PMK

Kompas.com - 21/06/2022, 19:59 WIB
Ramdhan Triyadi Bempah,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

BOGOR, KOMPAS.com - Sebanyak 488 ekor sapi yang berada di Rumah Potong Hewan (RPH) Bubulak, Kota Bogor, Jawa Barat, dinyatakan suspek penyakit mulut dan kuku (PMK).

Sementara itu, ada 54 ekor sapi yang menunjukkan gejala PMK serta satu ekor mati setelah terserang penyakit tersebut.

Hal itu diungkapkan Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto saat meninjau kondisi RPH Bubulak, Selasa (21/6/2022).

Bima mengatakan, saat ini ratusan hewan ternak yang berada di RPH Bubulak sedang dalam masa karantina dan pemulihan.

Baca juga: Puskeswan Tangsel Prioritaskan Pengobatan Hewan Terjangkit PMK Dibanding Vaksinasi

"Ada 488 ekor yang sudah recovery berproses menuju pulih dan menuju normal. Di sini (RPH Bubulak) otomatis semua suspek (PMK)," kata Bima.

"Kemudian ada satu sapi mati dan yang bergejala 54 ekor," sambung Bima.

Bima menuturkan, atas kondisi itu Pemerintahan Kota (Pemkot) Bogor telah mengambil kebijakan dengan menutup sementara akses keluar masuk hewan ternak di RPH Bubulak sampai dengan tanggal 29 Juni 2022 mendatang.

Langkah itu diambil sebagai bentuk antisipasi agar penyebaran PMK di Kota Bogor tidak meluas.

Baca juga: Obat PMK Terbatas, DKP3 Depok Sarankan Peternak Pakai Obat Tradisional

"Kta awasi betul di wilayah jangan sampai terjadi penjualan hewan ternak yang tidak bisa dimonitor. Langkah berikutnya, kita berikan vitamin, suplai obatan untuk hewan-hewan di sini," sebutnya.

Bima menyampaikan agar masyarakat tidak perlu khawatir atas kasus PMK yang terjadi jelang momen Idul Adha.

Sebab, lanjutnya, wabah PMK yang menyerang hewan ternak tidak akan menular ke manusia.

"Untuk konsumsi sebetulnya aman baik daging maupun susunya. Tapi mungkin sebaiknya jeroan dan kepala tidak dikonsumsi dulu. Tapi, daging dan susu Insya Allah aman," pungkas Bima.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Komisi E DPRD DKI Desak Pemprov Wujudkan Sekolah Gratis Negeri dan Swasta, dari TK sampai SMA

Komisi E DPRD DKI Desak Pemprov Wujudkan Sekolah Gratis Negeri dan Swasta, dari TK sampai SMA

Megapolitan
Inikah Akhir Perjalanan Rosmini, Ibu Pengemis yang Marah-marah?

Inikah Akhir Perjalanan Rosmini, Ibu Pengemis yang Marah-marah?

Megapolitan
DJ East Blake Serahkan Diri ke Polisi Usai Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih

DJ East Blake Serahkan Diri ke Polisi Usai Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih

Megapolitan
Maju Mundurnya Ridwan Kamil untuk Pilkada DKI Jakarta...

Maju Mundurnya Ridwan Kamil untuk Pilkada DKI Jakarta...

Megapolitan
Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak: Pelaku Rekan Kerja, Motif Ekonomi Jadi Alasan

Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak: Pelaku Rekan Kerja, Motif Ekonomi Jadi Alasan

Megapolitan
DJ East Blake Ambil Foto dan Video Mesum Mantan Kekasih Diam-diam karena Sakit Hati Diputuskan

DJ East Blake Ambil Foto dan Video Mesum Mantan Kekasih Diam-diam karena Sakit Hati Diputuskan

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam Ini Berawan

Megapolitan
Saat Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Jarinya hingga Putus oleh Juru Parkir Liar…

Saat Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Jarinya hingga Putus oleh Juru Parkir Liar…

Megapolitan
Teka-teki yang Belum Terungkap dari Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang

Teka-teki yang Belum Terungkap dari Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper | Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

[POPULER JABODETABEK] RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper | Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Polisi Gerebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Wilayah Sentul Bogor

Polisi Gerebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Wilayah Sentul Bogor

Megapolitan
Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Megapolitan
Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com