Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Remaja Citayam Berbondong-Bondong Nongkrong di Terowongan Kendal, Anies: Bukti Jakarta Inklusif

Kompas.com - 07/07/2022, 12:31 WIB
Sania Mashabi,
Ivany Atina Arbi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyoroti fenomena banyaknya remaja asal Citayam, Bogor, Jawa Barat, yang berkumpul dan menghabiskan waktu di sekitaran Jalan Jenderal Sudirman, tepatnya di dekat Stasiun MRT Dukuh Atas, Jakarta Pusat.

Anies mengaku tidak berkebaratan dengan hal tersebut. Ia malah mengatakan bahwa fenomena itu merupakan bukti bahwa Jakarta adalah kota yang inklusif dan bisa dinikmati oleh berbagai kalangan dari mana pun mereka berasal.

"Siapa saja silahkan datang. Saya mengistilahkan demokratisasi Jalan Jenderal Sudirman," kata Anies dalam acara pembukaan TOD Forum 2022 Pencanangan Pembangunan Interkoneksi Bawah Tanah Thamrin Nine-Stasiun MRT Dukuh Atas Dalam Rangka TOD Fair 2022, Kamis (7/7/2022).

Baca juga: Asal-usul Remaja Citayam Nongkrong di Dukuh Atas, Imbas Pembebasan Lahan di Tanah Abang

Anies menjelaskan, awalnya daerah tersebut hanya dipadati oleh para pekerja kerah putih.

Namun, setelah dibangun trotoar yang lebih lebar di sana, daerah tersebut kini menarik perhatian warga lainnya.

"Jadi tempat ini (Dukuh Atas) menjadi tempat ruang ketiga yang menyetarakan, mereka yang datang memiliki pengalaman baru dan boleh datang dari mana saja," ujarnya.

Anies berharap, semua pihak bisa membiarkan para remaja Citayam tersebut menikmati kawasan Jenderal Sudirman dengan caranya masing-masing.

Tetapi, ia mengingatkan agar semua yang datang harus menjaga kebersihan dan ketertiban selama berada di kawasan tersebut.

Baca juga: Pedagang Kopi Keliling Ketiban Rejeki karena Banyak Warga Citayam Nongkrong di Sudirman

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com