Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemkot Depok Dilema untuk Bikin Resmi Pelintasan Sebidang Rawa Geni

Kompas.com - 08/07/2022, 16:51 WIB
M Chaerul Halim,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Depok menindaklanjuti permintaan masyarakat terkait pelintasan kereta api sebidang dijadikan resmi di Jalan Rawa Geni, Depok, kepada pihak PT KAI (Persero) dan DJKA Kementerian Perhubungan.

Sekretaris Daerah (Sekda) Supian Suri menyebut Pemkot Depok memahami keinginan warga soal pelintasan resmi di Rawa Geni.

Namun, pihaknya masih menunggu hasil koordinasi dari PT KAI dan DJKA Kementerian Perhubungan.

Baca juga: Bertemu PT KAI, Warga Tuntut Pelintasan Sebidang Rawa Geni Tetap Dibuka

"Terkait tentang (pelintasan) kereta prinsipnya kami memahami apa yang menjadi keinginan masyarakat, makanya kami berkoordinasi dengan dari PT KAI terkait termasuk dengan Dirjen Kementerian Perhubungan," kata Supian kepada wartawan, dikutip Jumat (8/7/2022).

Lebih lanjut, Supian berujar, pemkot juga memaklumi harapan warga untuk menjadikan resmi pelintasan di Jalan Rawa Geni. Namun, kata dia, hal itu terbentur ketentuan Kementerian Perhubungan.

"Warga harapannya pelintasan resmi, tapi di sisi lain kami juga memahami apa yang jadi kententuan Kementerian Perhubungan," ujar Supian.

Terlebih, keinginan warga tersebut berawal dari pelintasan yang dinilai ilegal atau tidak mendapatkan izin dari pihak yang bersangkutan.

Baca juga: Pelintasan Sebidang di Rawa Geni Akan Diperlebar, PKL Diminta Kosongkan Lapak Mereka

"Karena kan berawal dari kondisi-kondisi ini, kalau dibilang perlintasan yang sifatnya tidak dapat izin dari sana, gitu ya. Ini yang mungkin yang cari solusinya," imbuh dia.

Sebelumnya, Kepala Humas PT KAI Daop 1 Eva Chairunnisa mengatakan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan beberapa pihak terkait untuk menampung permintaan warga soal pelintasan sebidang di Rawa Geni.

"Kami sudah mendengarkan tadi apa yang menjadi permintaan dari warga, karena di sini juga tadi bicara akses jalan dan lain-lain. Intinya, kami sudah melakukan koordinasi dengan DPRD, kecamatan, perwakilan warga, dan PT KAI mewakili dari DJKA," kata Eva kepada wartawan, Selasa (21/6/2022).

Dari hasil pertemuannya itu, Eva menuturkan, nantinya permintaan warga Rawa Geni akan disampaikan kembali melalui rapat dengan Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kementerian Perhubungan.

"Apa yang menjadi permintaan dari warga ini akan kami sampaikan dan akan dibahas dalam rapat yang langsung dipimpin oleh direktur keselamatan DJKA Kementerian Perhubungan," ujar Eva.

Baca juga: Pelintasan Sebidang di Rawa Geni Depok Belum Dibuka Resmi, Ratusan Warga Gelar Tasyakuran

Eva mengatakan, DJKA yang mempunyai kewenangan memberikan izin pembukaan pelintasan sebidang secara resmi. Sebab, sesuai undang-undang yang berlaku, jalan yang bersinggungan dengan pelintasan harus mendapatkan izin dari DJKA.

"Maka harus ada perizinannya dan ini perizinan harus diajukan melalui DJKA Kementerian Perhubungan oleh pemerintah daerah," tambah Eva.

Lebih lanjut, Eva menegaskan, PT KAI belum bisa memutuskan terkait dibuka atau ditutupnya kembali pelintasan di Rawa Geni. Sebab, pihaknya masih melakukan diskusi-diskusi dan rapat lanjutan untuk mencari solusi.

"Apakah nanti pengajuan untuk menjadi pelintasan resmi, ataukah nanti dibuatkan jalan alternatif, underpass atau flyover dan lainnya, pasti akan menghasilkan solusi yang terbaiklah," kata Eva.

Sementara ini, kata Eva, pelintasan tersebut masih tetap dibuka sambil menunggu hasil yang ditetapkan oleh DJKA dengan pemerintah daerah.

"Intinya dari masyarakat ya dibuka dulu. Dan sampai dengan saat ini kami belum melakukan penutupan lagi di pelintasan ini," pungkas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cibubur Garden Eat & Play: Harga Tiket Masuk, Wahana dan Jam Operasional Terbaru

Cibubur Garden Eat & Play: Harga Tiket Masuk, Wahana dan Jam Operasional Terbaru

Megapolitan
Fakta-fakta Komplotan Begal Casis Polri di Jakbar: Punya Peran Berbeda, Ada yang Bolak-balik Dipenjara

Fakta-fakta Komplotan Begal Casis Polri di Jakbar: Punya Peran Berbeda, Ada yang Bolak-balik Dipenjara

Megapolitan
Kecelakaan Beruntun di 'Flyover' Summarecon Bekasi, Polisi Pastikan Tak Ada Korban Jiwa

Kecelakaan Beruntun di "Flyover" Summarecon Bekasi, Polisi Pastikan Tak Ada Korban Jiwa

Megapolitan
Kekerasan Seksual yang Terulang di Keluarga dan Bayang-bayang Intimidasi

Kekerasan Seksual yang Terulang di Keluarga dan Bayang-bayang Intimidasi

Megapolitan
Kapolres Tangsel Ingatkan Warga Jaga Keamanan, Singgung Maraknya Curanmor dan Tawuran

Kapolres Tangsel Ingatkan Warga Jaga Keamanan, Singgung Maraknya Curanmor dan Tawuran

Megapolitan
Komika Marshel Widianto Jadi Kandidat Gerindra untuk Pilkada Tangsel 2024

Komika Marshel Widianto Jadi Kandidat Gerindra untuk Pilkada Tangsel 2024

Megapolitan
Babak Baru Konflik Kampung Bayam: Ketua Tani Dibebaskan, Warga Angkat Kaki dari Rusun

Babak Baru Konflik Kampung Bayam: Ketua Tani Dibebaskan, Warga Angkat Kaki dari Rusun

Megapolitan
Pengakuan Zoe Levana soal Video 'Tersangkut' di Jalur Transjakarta, Berujung Denda Rp 500.000

Pengakuan Zoe Levana soal Video "Tersangkut" di Jalur Transjakarta, Berujung Denda Rp 500.000

Megapolitan
Libur Panjang Waisak, Ganjil Genap di Jakarta Ditiadakan 23-24 Mei 2024

Libur Panjang Waisak, Ganjil Genap di Jakarta Ditiadakan 23-24 Mei 2024

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
Begal Bikin Resah Warga, Polisi Janji Tak Segan Tindak Tegas

Begal Bikin Resah Warga, Polisi Janji Tak Segan Tindak Tegas

Megapolitan
PSI Terima Pendaftaran 3 Nama Bacawalkot Bekasi, Ada Nofel Saleh Hilabi

PSI Terima Pendaftaran 3 Nama Bacawalkot Bekasi, Ada Nofel Saleh Hilabi

Megapolitan
KPAI: Kasus Kekerasan Seksual Terhadap Anak Meningkat 60 Persen

KPAI: Kasus Kekerasan Seksual Terhadap Anak Meningkat 60 Persen

Megapolitan
Belum Laku, Rubicon Mario Dandy Rencananya Mau Dikorting Rp 100 Juta Lagi

Belum Laku, Rubicon Mario Dandy Rencananya Mau Dikorting Rp 100 Juta Lagi

Megapolitan
3 Pelaku Begal Casis Polri di Jakbar Residivis, Ada yang Bolak-balik Penjara 6 Kali

3 Pelaku Begal Casis Polri di Jakbar Residivis, Ada yang Bolak-balik Penjara 6 Kali

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com