JAKARTA, KOMPAS.com - PT Pertamina melalui PT Pertamina Patra Niaga kembali menaikkan harga elpiji mulai 10 Juli 2022.
Harga elpiji atau LPG yang naik adalah ukuran 5,5 kg dan 12 kg alias elpiji nonsubsidi jenis Bright Gas.
Harga elpiji 5,5 kg naik menjadi Rp 100.000 dan harga elpiji 12 kg Rp 213.000. Sementara itu, harga elpiji 3 kg masih tetap karena mendapat subsidi pemerintah.
Sejumlah agen gas elpiji di kawasan Palmerah, Jakarta Barat, bernama Fitri (39) mengaku kaget saat mengetahui kenaikan harga yang mendadak tersebut.
Baca juga: Harga Elpiji Naik, Agen: Pembeli Mengeluh Biaya Dapur Nambah, Banyak yang Beralih Pakai Gas Subsidi
Fitri mengaku baru mengetahui kenaikan harga LPG dua ukuran tersebut saat berbelanja LPG di distributor, Minggu.
"Saya baru tahu kemarin pas mau belanja, katanya mau naik, tapi waktu saya beli sih belum naik. Hari Senin ternyata datang surat edaran pemberitahuan kalau LPG naik," kata Fitri saat ditemui di tokonya, Selasa (12/7/2022).
Reaksi serupa juga disampaikan Apin (45), pemilik toko serba ada yang jual menjual gas berbagai ukuran.
Apin mengatakan, harga LPG yang diumumkan Pertamina merupakan harga jual distributor kepada pedagang.
Baca juga: Harga Elpiji Naik Lagi, Agen Gas Jadi Sasaran Protes Pembeli
Oleh karena itu, para pedagang terpaksa memasang harga lebih tinggi kepada pembeli eceran.
"Harga itu dari distributor. Jadi kami pedagang mau enggak mau jual harga naik lagi," kata Apin di tokonya, Selasa.
Untuk LPG ukuran 5,5 kg, Apin menjualnya dengan harga Rp 110.000, sedangkan LPG ukuran 12 kg dijual Rp 235.000.
Apin mengaku kecewa dengan kenaikan harga ini, sebab menurut dia, harga LPG sudah tiga kali naik sejak Desember tahun lalu.
"Sudah tiga kali naiknya nih, Desember naik, kalau enggak salah April juga naik, sama sekarang naik lagi. Dulu yang 12 kg di angka Rp 150.000-an kalau enggak salah," kata Apin.
Baca juga: Pertamina Yakin Kenaikan Harga Elpiji 12 Kg Tidak Picu Migrasi ke Ukuran 3 Kg
Apin berharap, harga gas LPG tidak naik lagi. Namun, jika harus naik harga, Apin meminta pemerintah untuk tidak menaikkannya dalam waktu dekat.
"Kalau bisa jangan sebentar-sebentar naik, mending naik sekalian, karena kami kan juga harus bikin strategi penjualan. Kalau tiap berapa bulan naik, pusing kami," kata Apin.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.