Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menengok Taman Proklamasi yang Miliki 3 Monumen Bersejarah Terkait Kemerdekaan Indonesia...

Kompas.com - 17/08/2022, 18:41 WIB
M Chaerul Halim,
Ivany Atina Arbi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Hari ini, masyarakat Indonesia memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-77 Republik Indonesia (RI) yang jatuh pada tanggal 17 Agustus 2022.

Peringatan HUT RI tersebut tak terlepas dari kontribusi dua tokoh bangsa, yakni Bapak Proklamasi Soekarno dan Mohammad Hatta.

Proklamasi kemerdekaan sendiri dilaksanakan di halaman kediaman Soekarno, atau Bung Karno, di Jalan Pegangsaan Timur nomor 56, Jakarta Pusat.

Rumah yang dulu didiami oleh Bung Karno dan keluarga itu kini telah berubah menjadi Taman Proklamasi. Alamatnya pun berumah menjadi Jalan Proklamasi Nomor 10, Menteng, Jakarta Pusat.

Di area Taman Proklamasi itu, ada tiga monumen yang berkaitan dengan sejarah kemerdekaan Indonesia, di antaranya Monumen Pahlawan Proklamator Indonesia, Tugu Petir, dan Tugu Peringatan Satu Tahun Kemerdekaan Indonesia.

Baca juga: Menengok Rumah Penculikan Soekarno-Hatta di Rengasdengklok

1. Monumen Pahlawan Proklamator Soekarno-Hatta

Objek bangunan yang paling menonjol di area taman proklamasi adalah Monumen Pahlawan Proklamator Soekarno-Hatta.

Monumen itu sengaja dibangun sebagai pengingat momen pembacaan teks proklamasi Soekarno, yang didampingi Mohammad Hatta, pada 17 Agustus 1945.

Berdasarkan catatan Harian Kompas 15 Juli 1997, Monumen proklamator itu merupakan karya perupa Nyoman Nuarta, Sidharta (keduanya dari ITB) dan Sumartono (ASRI).

Monumen tersebut diresmikan oleh Presiden Soeharto pada tanggal 16 Agutus 1980.

Monumen itu menggambarkan sosok Bung Karno dalam usia 46 tahun yang tengah membacakan teks proklamasi.

Di sisi kirinya, berdiri Bung Hatta yang berusia 43 tahun dalam sikap kedua belah tangan tertangkup ke belakang.

Baca juga: Mengenal Djiauw Kie Siong, Pemilik Rumah Tempat Soekarno-Hatta Diculik di Rengasdengklok

Sementara itu, di antara kedua patung terletak lima balok perunggu seberat 600 kilogram berukuran 196 sentimeter x 290 sentimeter dengan teks proklamasi yang telah dibesarkan 200 kali lipat.

Kedua patung proklamator Indonesia itu terbuat dari bahan perunggu, masing-masing seberat 1.200 kilogram dengan tinggi 4,6 meter dan 4,3 meter.

Di belakang patung sang proklamator berdiri sebuah bangunan berbentuk 17 jalur dengan tinggi 8 meter dan jumlah gelombang pada tebing air terjun sebanyak 45 buah.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pembunuh Wanita Dalam Koper Transfer Uang Hasil Curian ke Ibunya Sebesar Rp 7 Juta

Pembunuh Wanita Dalam Koper Transfer Uang Hasil Curian ke Ibunya Sebesar Rp 7 Juta

Megapolitan
Pemulung Meninggal di Dalam Gubuk, Saksi: Sudah Tidak Merespons Saat Ditawari Kopi

Pemulung Meninggal di Dalam Gubuk, Saksi: Sudah Tidak Merespons Saat Ditawari Kopi

Megapolitan
Pemulung yang Tewas di Gubuk Lenteng Agung Menderita Penyakit Gatal Menahun

Pemulung yang Tewas di Gubuk Lenteng Agung Menderita Penyakit Gatal Menahun

Megapolitan
Polisi Ungkap Percakapan soal Hubungan Terlarang Pelaku dan Perempuan Dalam Koper Sebelum Pembunuhan

Polisi Ungkap Percakapan soal Hubungan Terlarang Pelaku dan Perempuan Dalam Koper Sebelum Pembunuhan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Kembali ke Kantor Usai Buang Jasad Korban

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Kembali ke Kantor Usai Buang Jasad Korban

Megapolitan
Pemkot Depok Akan Bebaskan Lahan Terdampak Banjir di Cipayung

Pemkot Depok Akan Bebaskan Lahan Terdampak Banjir di Cipayung

Megapolitan
Polisi Buru Maling Kotak Amal Mushala Al-Hidayah di Sunter Jakarta Utara

Polisi Buru Maling Kotak Amal Mushala Al-Hidayah di Sunter Jakarta Utara

Megapolitan
Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan Meninggal Dunia

Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan Meninggal Dunia

Megapolitan
Polisi Selidiki Pelaku Tawuran yang Diduga Bawa Senjata Api di Kampung Bahari

Polisi Selidiki Pelaku Tawuran yang Diduga Bawa Senjata Api di Kampung Bahari

Megapolitan
'Update' Kasus DBD di Tamansari, 60 Persen Korbannya Anak Usia SD hingga SMP

"Update" Kasus DBD di Tamansari, 60 Persen Korbannya Anak Usia SD hingga SMP

Megapolitan
Bunuh dan Buang Mayat Dalam Koper, Ahmad Arif Tersinggung Ucapan Korban yang Minta Dinikahi

Bunuh dan Buang Mayat Dalam Koper, Ahmad Arif Tersinggung Ucapan Korban yang Minta Dinikahi

Megapolitan
Pria yang Meninggal di Gubuk Wilayah Lenteng Agung adalah Pemulung

Pria yang Meninggal di Gubuk Wilayah Lenteng Agung adalah Pemulung

Megapolitan
Mayat Pria Ditemukan di Gubuk Wilayah Lenteng Agung, Diduga Meninggal karena Sakit

Mayat Pria Ditemukan di Gubuk Wilayah Lenteng Agung, Diduga Meninggal karena Sakit

Megapolitan
Tawuran Warga Pecah di Kampung Bahari, Polisi Periksa Penggunaan Pistol dan Sajam

Tawuran Warga Pecah di Kampung Bahari, Polisi Periksa Penggunaan Pistol dan Sajam

Megapolitan
Solusi Heru Budi Hilangkan Prostitusi di RTH Tubagus Angke: Bikin 'Jogging Track'

Solusi Heru Budi Hilangkan Prostitusi di RTH Tubagus Angke: Bikin "Jogging Track"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com