Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelanggan Protes Ditagih Biaya Parkir Rp 15.000 di Kemang, Indomaret: Kami Tak Mempekerjakan Juru Parkir

Kompas.com - 31/08/2022, 14:46 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - PT. Indomarco Prismatama atau Indomaret Group menanggapi unggahan viral di media sosial terkait keluhan pelanggan yang ditagih Rp 15.000 saat memarkirkan mobil di Indomaret Jalan Kemang Raya, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan. 

CRM Executive Director PT. Indomarco Prismatama, Gondo Sudjoni memastikan, juru parkir yang menagih uang ke konsumennya itu bukan dipekerjakan oleh pihak Indomaret. 

Ia juga menegaskan, parkir di seluruh cabang Indomaret gratis alias tak dipungut biaya. 

"Perlu kami luruskan bahwa Indomaret tidak pernah memungut biaya parkir kepada customer maupun non customer yang parkir di area parkir Indomaret, kami pun tidak mempekerjakan petugas/juru parkir," kata Gondo dalam keterangan tertulisnya kepada Kompas.com, Rabu (31/8/2022). 

Baca juga: Pengendara Mobil Mengeluh Bayar Parkir Rp 15.000 di Minimarket, Juru Parkir di Kemang Diperiksa Polisi

Pungutan biaya parkir yang seringkali terjadi, kata dia, biasanya inisiatif dari kelompok masyarakat di sekitar toko.

Adapun terkait kejadian di Indomaret Kemang, pihak Indomaret sudah berusaha menghubungi pelanggan yang mengajukan protes itu, namun belum direspon.

 "Dalam kesempatan ini kami mohon maaf kepada akun @Santi_Salwa83 atas ketidaknyamanan yang dialami. Masukan dari customer menjadi perhatian kami untuk pelayanan yang lebih baik lagi, " ujar Gondo Sudjoni.

Akun TikTok @Santi_Salwa83 itu sebelumnya mengunggah pengalaman tak menyenangkan saat berkunjung ke Indomaret Kemang. 

Netizen tersebut mengaku kaget ketika diminta bayar parkir di Indomaret Kemang sebesar Rp 15.000.

"Bye the way gue kan parkir di Indomaret Kemang ya. Pas gue baru buka mobil si tukang parkir bilang 'mba bayar dulu'. Hah, berapa? 'Rp 15.000'. What? Gue yang norak apa tukang parkirnya kebangetan? Beli Aqua Rp 5.500 parkir Rp 15.000," tulis netizen itu, dalam sebuah video TikTok, dikutip Rabu (31/8/2022).

Unggahan tersebut kemudian viral dan menjadi ramai dibicarakan di jagat media sosial Twitter.

Polisi Turun Tangan

Polisi pun turun tangan memeriksa juru parkir yang meminta bayaran sebesar Rp 15.000 kepada pengendara mobil itu.

Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Mampang Prapatan, Kompol Supriadi mengatakan, tukang parkir itu ditangkap setelah polisi mengetahui soal keluhan seorang pengendara yang beredar di media sosial.

"Anggota polsek kami perintahkan dan tukang parkir itu kami amankan," kata Supriadi, saat dikonfirmasi, Rabu (31/8/2022).

Baca juga: Penyebab Tukang Parkir di Kemang Patok Harga Rp 15.000, Kesal karena Pemilik Mobil Belanja di Seberang Minimarket

Berdasarkan keterangan tukang parkir dalam pemeriksaan, persoalan itu bermula saat pemilik kendaraan memarkirkan mobilnya di halaman minimarket.

Pemilik mobil mulanya ke tempat makan di seberang minimarket, kemudian ia masuk ke minimarket untuk membeli minuman.

Tukang parkir itu pun merasa tersinggung dengan sikap pemilik kendaraan itu. Ia lantas mematok biaya parkir sebesar Rp 15.000.

"Kesalahpahaman saja. Dia (pemilik kendaraan) juga ngasih (uang parkir) kok, cuma dia kaget saja," ucap Supriadi.

Tukang parkir itu pun tak tidak ditahan karena belum ada laporan langsung dari pengendara mobil. Ia langsung dilepas usai diperiksa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com