Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PLN Minta Maaf soal Lumpur yang Tutupi Jalan Gandul Depok hingga Sebabkan Kemacetan

Kompas.com - 31/08/2022, 19:20 WIB
M Chaerul Halim,
Ivany Atina Arbi

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - PT PLN (Persero) menyampaikan permohonan maaf atas semburan lumpur dari proyek pengeboran jalur listrik di Jalan PLN, Kelurahan Gandul, Kecamatan Cinere, Depok, yang menyebabkan kemacetan pada Rabu (31/8/2022) pagi tadi.

Permohonan maaf itu disampaikan Senior Manager Pengembangan Sistem Transmisi PLN UIT JBB, Bambang Warsono.

"Kami dari Manajemen PT PLN khususnya unit induk transimisi Jawa Bagian Barat menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya kepada masyarakat sekitar Gandul, Cinere yang tadi pagi melewati (jalan tersebut)," kata Bambang kepada wartawan, Rabu.

Ia mengatakan, semburan lumpur itu berdampak pada arus lalu lintas sehingga menyebabkan ketidaknyamanan bagi masyarakat sekitar.

Baca juga: PLN Buka Suara Soal Penyebab Tanah Bercampur Lumpur yang Penuhi Jalan Raya Gandul Depok

Bambang menegaskan, pihaknya akan lebih memperhatikan lagi pengerjaan pengeboran jalur kabel listrik itu agar peristiwa yang sama tidak terulang.

"Kami sekali lagi mohon maaf dan mudah-mudahan tidak terulang kembali kejadian seperti tadi pagi," imbuhnya.

Sebelumnya diberitakan, Komandan Tim Satpol PP Kecamatan Cinere Heri Sutardi mengatakan, tanah merah itu berasal dari proyek pengeboran jalur kabel listrik dari PT PLN (Persero).

"Jadi ini ada proyek PT PLN yang sedang melakukan penggalian pengeboran bawah tanah. Ternyata ada permukaan tanah yang tidak tertutup oleh proyek sebelumnya," kata Heri saat ditemui di lokasi, Rabu.

Akibatnya, tanah merah dari bekas lubang galian mengotori jalan.

Baca juga: Tanah Proyek Galian Kabel Bikin Kotor dan Licin Jalan PLN Gandul Depok, Arus Lalu Lintas Sempat Macet

"Akhirnya air menyembur ke atas. Dari semburan air itulah jadi keluar tanah-tanah bekas boran," ucap Heri.

Heri berujar, pihak PLN sempat menghentikan sementara proyek pengeboran jalur kabel listrik tersebut untuk melakukan penanganan.

"Gangguan ketertiban ini segera oleh pelaksana proyek dan juga diantisipasi untuk segera ditangani, itu juga karena atas dasar laporan masyarakat," ujar dia.

Lebih lanjut, Heri mengatakan, semburan tanah merah itu terjadi pada pukul 06.00 WIB, sehingga sempat menyebabkan lalu lintas di Jalan PLN tersendat.

Baca juga: Jalan PLN Gandul Depok Licin akibat Tanah Galian Kabel, Belasan Pengendara Motor Terjatuh

"Karena ini daerahnya penuh dengan sekolah, jadi banyak yang aktivitas, karena orangtua banyak yang antar anaknya sekolah, timbullah kemacetan yang luar biasa," kata Heri.

Kendati demikian, PT PLN telah menyemprot jalan agar tidak licin untuk mengurai kemacetan lalu lintas di jalan tersebut.

"Untuk saat ini, sekarang sudah terlihat, sudah dilakukan penyemprotan, memang masih ada kemacetan sedikit. Mungkin kepada warga, pengguna lalin mohon maaf jadi terganggu," ujar Heri.

"Jadi ini diperkirakan satu jam lagi akan terurai kemacetannya," tambah dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

Megapolitan
Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Megapolitan
Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Megapolitan
Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Megapolitan
Polres Bogor Buat Aplikasi 'SKCK Goes To School' untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Polres Bogor Buat Aplikasi "SKCK Goes To School" untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com