Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tanggapi Pernyataan Hasto PDI-P tentang Prestasi Depok, Wali Kota Idris Pamerkan Sejumlah Pencapaian...

Kompas.com - 20/09/2022, 07:40 WIB
M Chaerul Halim,
Irfan Maullana

Tim Redaksi


DEPOK, KOMPAS.com
- Wali Kota Depok Mohammad Idris memamerkan beberapa prestasi yang dicapai Kota Belimbing di bawah kepeminpinannya.

Idris memaparkan pencapaian tersebut, mulai dari pembangunan infrastruktur hingga mendapatkan Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) berturut-turut.

Hal itu dilakukan Idris guna merespons pernyataan Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristiyanto tentang prestasi Kota Depok yang dipimpin kepala daerah usungan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

Idris mengatakan, Kota Depok telah mendapat 11 kali opini WTP terhadap laporan keuangan yang diberikan oleh Badan Pengawasan Keuangan (BPK).

Baca juga: Hasto PDI-P Singgung Prestasi Depok, Wali Kota Idris: Isu Politik Jangan Dibenturkan dengan Kinerja Pemda

Menurut dia, perolehan prestasi itu tak lepas dari kerja sama pemerintah daerah, mulai dari lapisan paling bawah hingga wali kota.

"Wali kota hanya sebagai seorang manajer sebagai seorang pengendali dan kerja yang mensukseskan semuanya masyakat RT, RW, di situ ada LPM di situ ada BKD," ujar Idris di Alun-alun Kota Depok, Senin (19/9/2022).

Idris menegaskan, laporan keuangan yang melibatkan unsur masyarakat itu telah diajukan kepada BPK dan mendapat respon baik sehingga menghasilkan WTP.

Baca juga: PDI-P Singgung Prestasi Depok Buntut PKS Tolak Kenaikan Harga BBM, Wali Kota Idris: Jangan Baperan...

Kemudian, Idris menyampaikan bahwa prestasi Depok pada di era kepemimpinannya sejak 2016, meliputi revitalisasi infrastruktur pembangunan fasilitas publik yang kian marak.

Bahkan, bukan hanya sekedar pembangunan di Margonda, melainkan pembangunan secara merata.

"Kalau pembangunan fisik sudah bisa dilihat, ada alun-alun, gelanggang olahraga, jadi tidak melulu pembangunan di Margonda. Kemudian, lapangan bola PSP lagi dibangun, lapangan godam, lapangan di jembatan serong, dan pusaka di Duren Seribu," kata Idris.

Pembangunan itu, dikatakan Idris, sebagai program untuk menaikan indeks pembangunan manusia (IPM) Kota Depok. Ia menegaskan, Depok menduduki kota ketiga dengan IPM tertinggi se-Jawa Barat dengan presentase 74,62 persen di tahun 2022.

Baca juga: Hasto PDI-P Pertanyakan Prestasi Depok, Wali Kota Idris Singgung Dana Pokir Rp 3 Miliar per Tahun

"Itu dalam rangka pemerataan pembangunan IPM, sejak 2010 sampai saat ini naik terus, saat ini Depok memiliki IPM tertinggi ketiga di Jawa Barat, setelah kota Bandung dan kota Bekasi dari 27 kabupaten/kota," ujar dia.

Idris menerangkan, indeks kepuasan masyarakat (IKM) turut mengalami kenaikan hingga mencapai 74,62 persen. Namun, Idris mengaku indeks kemiskinan di Kota Depok mengalami kenaikan hingga menyentuh angka 2,45 persen.

"Angka kemiskinan menurun pada 2019 sebelum Covid-19 sebesar 2,07 persen, setelah pandemi meningkat masih 2,45 persen. Belum sampai 3 persen, tapi itu kita maklumilah di masa pandemi Covid-19 ini," imbuh dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Urus NIK DKI yang Dinonaktifkan, Cukup Bawa Surat Keterangan Domisili dari RT

Cara Urus NIK DKI yang Dinonaktifkan, Cukup Bawa Surat Keterangan Domisili dari RT

Megapolitan
Heru Budi Harap Groundbreaking MRT East-West Bisa Terealisasi Agustus 2024

Heru Budi Harap Groundbreaking MRT East-West Bisa Terealisasi Agustus 2024

Megapolitan
Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Megapolitan
Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Megapolitan
Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Megapolitan
Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Megapolitan
Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal 'Numpang' KTP Jakarta

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal "Numpang" KTP Jakarta

Megapolitan
Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Megapolitan
Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Megapolitan
Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir Saat Berteduh di Bawah Pohon

Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir Saat Berteduh di Bawah Pohon

Megapolitan
Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com