Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perbaikan Jembatan dan Jalan Rusak di GDC Tertunda, Ini Penjelasan Wakil Wali Kota Depok

Kompas.com - 21/09/2022, 15:37 WIB
M Chaerul Halim,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Rehabilitasi jembatan dan Jalan Grand Depok City (GDC), Depok, hingga kini belum terealisasi. Rencana awal, proyek perbaikan dimulai pada akhir Agustus 2022.

Pengamatan Kompas.com pada Rabu (21/9/2022), ruas Jalan GDC masih rusak dengan beberapa bagian yang berlubang. Pengendara mobil maupun motor terlihat berhati-hati untuk menghindari lubang.

Wakil Wali Kota Depok Imam Budi Hartono menjelaskan bahwa proses lelang terkait proyek pengerjaan jalan telah selesai. Namun, beberapa peserta menginterupsi hasil penetapan pemenang lelang.

Baca juga: Pemkot Depok Akan Rehab Jembatan dan Perbaiki Jalan Rusak di GDC

"Sudah selesai lelang tapi ada peserta lelang yang menyanggah, jadi tertunda, mohon doanya ya," kata Imam, saat dihubungi, Rabu (21/9/2022).

Imam mengatakan, proses perbaikan Jalan GDC mundur dari jadwal yang ditetapkan. Sebab, pemkot masih menunggu selama 14 hari ke depan terkait putusan pemenang lelang.

"Sudah ada pemenangnya tapi harus nunggu waktu 14 hari karena ada peserta yang kalah lelang menyanggah hasil keputusan panitia lelang," kata Imam.

Atas kendala tersebut, Imam belum dapat memastikan kapan perbaikan jembatan dan jalan bakal dimulai.

Sebelumnya, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Depok akan memperbaiki jembatan dan jalan Grand Depok City yang rusak pada akhir Agustus 2022.

Kepala Dinas PUPR Kota Depok Citra Indah Yulianty mengatakan, pihaknya telah merampungkan detail engineering design atau DED. Namun, mereka masih perlu merevisi harga bahan baku materialnya.

"Sudah (selesai DED), cuma kita lagi revisi harga, karena harga naik terus. Ini untuk bahan material," kata Citra saat dikonfirmasi, Rabu (25/5/2022).

Baca juga: Jalan GDC Depok Rusak hingga Berlubang, Warga Minta Diperbaiki dan Dibuatkan Drainase

Sementara itu, kata Citra, jembatan yang direhabilitasi memiliki panjang 78 meter dan lebar 12,2 meter. Sedangkan untuk pedestrian memiliki lebar 2 meter, baik di sisi kanan maupun kiri.

"Untuk pembiayaan perbaikan jembatan diperkirakan dengan total pagu anggaran sebesar 1,7 miliar rupiah," tambah Citra.

Lebih lanjut Citra mengatakan, untuk pengerjaan perbaikan jalan GDC dimulai dari pintu masuk GDC dengan lebar bervariasi, yang rata-rata 14 meter dengan lebar jalur lambat 6 meter.

"Sampai mananya saat ini masih dalam proses pendetailan. Yang jelas, akan ada pekerjaan crossing-an di perempatan KSU. Untuk tinggi permukaan jalan bervariasi tergantung tinggi muka jalan, antara 25-30 sentimeter,” ujarnya.

Pengerjaan akan dilakukan setelah melalui penandatanganan kontrak dengan pemenang lelang.

"Lelang yang insya Allah dilaksanakan pertengahan Juni dan proses pengerjaan fisik pada akhir Agustus. Dengan pagu anggaran yang ditetapkan sebesar Rp 15,3 miliar,” ujar dia.

Baca juga: Perbaikan Jembatan GDC Depok yang Ambles Ditargetkan Rampung 2 Bulan Lagi

Citra menambahkan, pekerjaan akan berlangsung kurang lebih empat bulan yang berfokus pada pembangunan lajur cepat.

"Jika belum rampung, akan dilanjutkan tahun depan. Mudah-mudahan tidak ada kendala berarti dalam rencana pembangunan jalan ini,” ucap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Cuma di Medsos, DJ East Blake Juga Sebar Video Mesum Mantan Kekasih ke Teman dan Keluarganya

Tak Cuma di Medsos, DJ East Blake Juga Sebar Video Mesum Mantan Kekasih ke Teman dan Keluarganya

Megapolitan
Heru Budi Usul Bangun 'Jogging Track' di RTH Tubagus Angke yang Diduga Jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Usul Bangun "Jogging Track" di RTH Tubagus Angke yang Diduga Jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Ketika Ketua RW di Kalideres Dituduh Gelapkan Dana Kebersihan lalu Dinonaktifkan Pihak Kelurahan...

Ketika Ketua RW di Kalideres Dituduh Gelapkan Dana Kebersihan lalu Dinonaktifkan Pihak Kelurahan...

Megapolitan
6 Anggota Polres Metro Jaksel Dipecat, Sebagian karena Jadi Pengedar dan Pengguna Narkoba

6 Anggota Polres Metro Jaksel Dipecat, Sebagian karena Jadi Pengedar dan Pengguna Narkoba

Megapolitan
Dua Maling Gasar Motor di Tanjung Priok, Polisi Bergerak meski Korban Enggan Lapor

Dua Maling Gasar Motor di Tanjung Priok, Polisi Bergerak meski Korban Enggan Lapor

Megapolitan
Hal-hal yang Belum Terungkap di Kasus Brigadir RAT: Motif hingga Sosok Pengusaha yang Dikawal

Hal-hal yang Belum Terungkap di Kasus Brigadir RAT: Motif hingga Sosok Pengusaha yang Dikawal

Megapolitan
Rute Transjakarta 8N Kebayoran - Petamburan via Asia Afrika

Rute Transjakarta 8N Kebayoran - Petamburan via Asia Afrika

Megapolitan
Ahok Beberkan Solusi Penanganan Macet Jakarta, Berharap Direalisasikan Gubernur DKI

Ahok Beberkan Solusi Penanganan Macet Jakarta, Berharap Direalisasikan Gubernur DKI

Megapolitan
DJ East Blake Terancam 12 Tahun Penjara akibat Sebar Foto dan Video Mesum Mantan Kekasih

DJ East Blake Terancam 12 Tahun Penjara akibat Sebar Foto dan Video Mesum Mantan Kekasih

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Pertimbangkan Usul DPRD DKI soal Sekolah Gratis Negeri dan Swasta

Pemprov DKI Jakarta Pertimbangkan Usul DPRD DKI soal Sekolah Gratis Negeri dan Swasta

Megapolitan
Komisi E DPRD DKI Desak Pemprov Wujudkan Sekolah Gratis Negeri dan Swasta, dari TK sampai SMA

Komisi E DPRD DKI Desak Pemprov Wujudkan Sekolah Gratis Negeri dan Swasta, dari TK sampai SMA

Megapolitan
Inikah Akhir Perjalanan Rosmini, Ibu Pengemis yang Marah-marah?

Inikah Akhir Perjalanan Rosmini, Ibu Pengemis yang Marah-marah?

Megapolitan
DJ East Blake Serahkan Diri ke Polisi Usai Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih

DJ East Blake Serahkan Diri ke Polisi Usai Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih

Megapolitan
Maju Mundurnya Ridwan Kamil untuk Pilkada DKI Jakarta...

Maju Mundurnya Ridwan Kamil untuk Pilkada DKI Jakarta...

Megapolitan
Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak: Pelaku Rekan Kerja, Motif Ekonomi Jadi Alasan

Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak: Pelaku Rekan Kerja, Motif Ekonomi Jadi Alasan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com