Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Heru Budi Dijagokan 9 Fraksi DPRD DKI jadi PJ Gubernur, PDI-P: tapi Kalau Salah, Bisa Kami Serang

Kompas.com - 10/10/2022, 16:29 WIB
Muhammad Naufal,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Fraksi PDI-P DPRD DKI Jakarta menilai fraksi lain di legislatif Jakarta juga tak akan lagi menjadi oposisi ketika Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta menjabat nantinya.

Untuk diketahui, Kepala Sekretariat Kepresidenan Heru Budi Hartono dipilih menjadi Pj Gubernur DKI Jakarta pada 7 September 2022.

Ketua Fraksi PDI-P DPRD DKI Jakarta Gembong Warsono berujar, hal itu terjadi karena sembilan fraksi di DPRD DKI mengusulkan nama Heru saat rapat pimpinan gabungan legislatif pada 13 September 2022.

Baca juga: Fraksi PDI-P DPRD Tak Lagi Oposisi Saat Heru Budi Jadi Pj Gubernur DKI

"Semua fraksi pasti akan berubah posisi. Begini, Pak Heru itu kan saat ini mendapatkan dukungan dari sembilan fraksi yang ada di DPRD DKI Jakarta," kata Gembong melalui sambungan telepon, Senin (10/10/2022).

"Dalam konteks menghadirkan Pak Heru untuk menjadi Pj itu, itu mendapatkan usulan dari sembilan fraksi," sambung dia.

Gembong menilai, pengusulan nama Heru dari sembilan fraksi itu juga merupakan bentuk dukungan agar Pj Gubernur terpilih itu bisa menjalankan tugas dengan baik nantinya.

Di sisi lain, ia menegaskan bahwa dukungan dari seluruh fraksi di DPRD DKI Jakarta bisa menjadi bumerang atau serangan balik bagi Heru.

Menurut Gembong, jika tak menjalankan tugasnya dengan benar sebagai Pj Gubernur DKI, Heru diyakini bakal diberikan kritik keras oleh sembilan fraksi tersebut.

Baca juga: Fraksi PDI-P DPRD DKI Minta Heru Budi Hartono Jaga Integritas sebagai Pj Gubernur DKI

"Kalau tidak (menjalankan tugas dengan baik), pasti ini juga jadi boomerang juga bagi Pak Heru. Bisa sembilan fraksi ini menyerang Pak Heru," tutur Gembong.

Gembong sebelumnya berujar, meski tak menjadi oposisi, fraksinya akan tetap kritis terhadap Pj Gubernur DKI nantinya.

Ia menyatakan, saat Anies Baswedan menjadi Gubernur DKI Jakarta, Fraksi PDI-P DPRD DKI menjadi oposisi karena partainya tak mengusung Anies.

Baca juga: Pj Gubernur DKI Terpilih Diminta Segera Petakan Persoalan Ibu Kota

Namun, karena Heru yang berstatus aparatur sipil negara (ASN) yang mendapatkan mandat untuk menjadi Pj Gubernur DKI, Fraksi PDI-P mengubah sikapnya.

"Ini (Heru) adalah ASN yang diberikan mandat oleh Presiden sebagai Pj Gubernur. Maka, Fraksi PDIP posisinya sekarang berubah, berubahnya adalah kritis konstruktif," tegas Gembong.

Ia meyakini, jika Heru tak menjalankan tugas, pokok, dan fungsinya sebagai Pj Gubernur DKI dengan benar, Fraksi PDI-P akan memberi kritik keras kepada Heru.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Megapolitan
Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Megapolitan
'Mayday', 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

"Mayday", 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

Megapolitan
Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Megapolitan
3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

Megapolitan
Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Megapolitan
PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

Megapolitan
Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Megapolitan
Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Megapolitan
Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Megapolitan
Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Megapolitan
Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Megapolitan
Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Megapolitan
Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk 'Liquid'

Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk "Liquid"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com