Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kampung Ambon dan Boncos Marak Peredaran Narkoba, Polisi Gelar Dengar Pendapat Warga Setempat

Kompas.com - 18/10/2022, 18:26 WIB
Mita Amalia Hapsari,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Dua perkampungan di wilayah Jakarta Barat, yakni Kampung Ambon di Komplek Permata, Cengkareng, dan Kampung Boncos di Kota Bambu Utara, Palmerah, masih rawan peredaran narkoba hingga kini.

Upaya pemberantasan narkoba dalam bentuk penggerebekan dan penangkapan pengedar narkoba sampai sekarang belum pernah putus.

Kali ini, Satuan Narkoba Polres Metro Jakarta Barat menggelar dengar pendapat warga setempat.

"Kegiatan ini berbeda dengan kegiatan sebelumnya, seperti melakukan penindakan dan pemberantasan kepada para pengguna maupun bandar," kata Kasatres Narkoba Polres Metro Jakarta Barat AKBP Akmal dalam keterangannya, Selasa (18/10/2022).

"Kali ini kami melakukan pendekatan dan memberikan edukasi kepada masyarakat setempat di Kampung Ambon dan juga Kampung Boncos," imbuhnya.

Baca juga: Mirisnya Sekolah PAUD di Kampung Boncos yang Berdekatan dengan Bilik Narkoba

Akmal menjelaskan bahwa kegiatan itu merupakan pencegahan, pemberantasan, penyalahgunaan, dan peredaran gelap obat-obatan terlarang di kampung rawan narkoba tersebut.

"Kami datang bukan dalam bentuk undangan formal, tapi kami datangi warga di Kampung Ambon dan Kampung Boncos untuk mengajak berdialog dan menyampaikan keluhan mereka," ungkap dia.

Dalam diskusi tersebut, Akmal menyebut warga banyam yang menyampaikan keresahan peredaran narkoba di lingkungan rumahnya.

Disebutkan bahwa banyak warga yang resah karena para pengedar atau bandar, bukanlah warga asli sekitar lingkungan. Warga mengatakan, pengedar datang dari luar dan sengaja datang untuk mengedarkan narkotika di sana.

Baca juga: 8 Pengedar Narkoba Ditangkap di Kampung Ambon, Berawal dari Laporan Orang Tak Bayar Makanan dan Rampas HP Ojol

"Warga banyak keluhkan karena justru para pengedar datang dari luas, meskipun kalau ditelusuri ada warga yang terlibat, tapi mayoritas memang pengedar dari luar dan mengedarkan di sana," jelas Akmal.

Dalam gelaran dengar pendapat bersama warga, polisi juga sekaligus memberi pengetahuan kepada warga setempat.

"Kami mengingatkan kembali kepada warga terkait dampak dari penyalahgunaan narkoba kepada masyarakat sekitar," ungkap Akmal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com