Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Asusila Bocah di Empang Kalideres, Polisi Sebut Salah Satunya Sempat Menolak

Kompas.com - 18/10/2022, 19:35 WIB
Mita Amalia Hapsari,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat, Kompol Haris Kurniawan mengatakan perbuatan asusila dua bocah di empang kawasan Kalideres, Jakarta Barat, diduga dilakukan tanpa ancaman. 

Menurut pelapor, ia sempat menolak saat diajak berhubungan.

"Terlapor mengajak melakukan asusila, pelapor sempat menolak. Setelah berkali-kali mengajak, pelapor mau. Menurut pengakuan pelapor, tidak ada ancaman (pemaksaan)," kata Haris di Polres Jakarta Barat, Selasa (18/10/2022).

Baca juga: Beredar Video Aksi Pedofil di Kalideres, Polisi Langsung Usut

Sebelumnya, dinarasikan bahwa terlapor melakukan tindakan asusila terhadap anak-anak atau pedofil. Namun, setelah terlapor diamankan dan diperiksa, ternyata usianya sepantaran dengan pelapor.

Meski dianggap tak ada paksaan, polisi tetap mendalami dugaan pidana atas perbuatan asusila antara dua anak berhadapan dengan hukum (ABH) yang baru berusia 12 tahun tersebut.

Berdasarkan pemeriksaan sementara, kata Haris, terlapor mengajak melakukan asusila usai menonton video porno.

"Terlapor sering nonton film dewasa. Saat bermain di empang bersama pelapor, berlanjut mengajak untuk menonton film porno tapi pelapor tidak mau. Kemudian mengajak mandi di empang, dilanjut bertelanjang, kemudian kembali mengajak untuk melakukan perbuatan asusila, pelapor pun mau," jelas Haris.

Baca juga: Begini Kondisi Empang yang Jadi Lokasi Aksi Pedofil di Kalideres, Sering Jadi Tempat Mancing

Kendati demikian, pemeriksaan mendalam masih terus dilakukan oleh Unit Perlindungan Perempuan dan Anak. Salah satunya dengan pemeriksaan psikologis terhadap keduanya.

"Tapi terkait ini masalah anak, kita akan terus mendalami dengan dinas terkait. Saat ini baik pelapor maupun terlapor menjalani psychiatricum atau observasi terhadap anak di RS Kramat Jati untuk pendalaman," pungkas Haris.

Sebelumnya, sebuah video beredar di media sosial, memperlihatkan adegan asusila antara dua orang di dalam empang di kawasan Kalideres, Jakarta Barat, pada Minggu (9/10/2022).

Dalam unggahan akun twitter @kautsarazhr1, aksi itu direkam saksi dari kamar perawatan gedung rumah sakit di Kalideres. Dalam unggahan juga disebutkan kejadian terjadi beberapa saat sebelum gempa yang terjadi pukul 17.04 WIB.

Baca juga: Video Viral Diduga Aksi Pedofil di Empang di Kalideres, Polisi Minta Orangtua Korban Melapor

Warganet yang melihat unggahan tersebut pun berspekulasi bahwa aksi tersebut adalah aksi pedofil.

Lantaran salah satu pelaku asusila terlihat seperti masih anak-anak, sedangkan seseorang lainnya dianggap seperti pria dewasa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com