Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sepekan Jadi Pj Gubernur DKI, Heru Budi Koordinasi Sana-sini hingga Disebut Belum Bikin Gebrakan...

Kompas.com - 26/10/2022, 09:33 WIB
Muhammad Naufal,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sepekan sudah Heru Budi Hartono menjadi Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, sejak dilantik pada 17 Oktober 2022.

Selama sepekan ini, Heru telah blusukan ke sana ke mari hingga menggerakan sulur-sulur birokrasi Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta.

Dalam kurun waktu yang sama, dia juga telah menemui jajaran forum komunikasi pimpinan daerah (forkopimda) DKI Jakarta hingga sejumlah menteri.

Gerakan ini lantas disorot pimpinan hingga ketua fraksi di DPRD DKI Jakarta.

Gerakkan sulur birokrasi

Pada hari pertamanya menjadi Pj Gubernur DKI, Heru menuturkan bahwa ada sejumlah pekerjaan rumah untuk Pemprov DKI Jakarta, yakni permasalahan banjir, macet, dan tata ruang.

Tak hanya itu, menurut dia, krisis ekonomi yang bakal terjadi tahun depan juga menjadi catatan tersendiri bagi Pemprov DKI.

Baca juga: Upaya Heru Budi Atasi Kemacetan Jakarta, dari Hapus U Turn hingga Atur Jam Masuk Kerja

"Dan tadi pagi, Pak Menteri Dalam Negeri juga mengingatkan kepada kami bahwa tahun depan depan adanya krisis ekonomi," tutur Heru.

"Maka itu (banjir, macet, tata ruang, krisis ekonomi) menjadi perhatian (Pemprov DKI), termasuk kesehatan," sambung dia.

Temui lurah-SKPD

Berselang satu hari atau hari keduanya menjabat, Heru mengumpulkan lurah, wali kota, hingga satuan kerja perangkat daerah (SKPD) se-DKI di Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta Pusat.

Di sana, ia memberikan arahan kepada para aparatur sipil negara (ASN) yang hadir untuk melakukan sejumlah hal.

Heru meminta para lurah se-Jakarta untuk memotret lokasi di wilayah administrasi masing-masing yang masih tergolong kotor.

Baca juga: Kumpulkan Lurah hingga Kadis, Heru: Mudah-mudahan Tidak Ada yang Ngantuk!

Oleh lurah, dalam waktu tiga bulan, lokasi yang kotor tersebut harus sudah dibersihkan.

"Difoto (lokasi yang kotor), tiga bulan lagi, kita (Heru-para lurah) ketemu, itu sudah bersih dan lain-lain," tutur Heru di Graha Bhakti Budaya di TIM, 18 Oktober 2022.

Ia menegaskan, jika menemui kesulitan, para lurah diminta untuk meminta bantuan kepada camat hingga wali kotanya.

Lalu, Heru meminta para wali kota di Jakarta untuk tidak mengambil cuti selama musim hujan.

Baca juga: Heru Budi Larang Wali Kota di Jakarta untuk Cuti, Selama...

Ia mulanya mengingatkan kepada para aparatur sipil negara (ASN) yang hadir di sana bahwa kini sudah memasuki musim hujan.

"Hari ini kita memasuki musim hujan. Saya minta kepada seluruh jajaran para wali kota untuk tidak mengambil cuti, untuk tidak keluar kota," sebutnya.

Hal ini dilakukan agar para wali kota bersiaga menghapi musim hujan.

Kemudian, Heru juga meminta para lurah se-Ibu Kota agar tak menjadikan petugas penanganan prasarana dan sarana umum (PPSU) sebagai staf pribadi mereka.

Dalam kesempatan itu, ia bercerita tentang nasib PPSU yang bekerja tak sesuai tugas pokok dan fungsinya pada 2016.

Hal itu dia ketahui berdasarkan penuturan PPSU yang bersangkutan.

Kepada Heru, lurah tersebut kala itu mengaku ada dua PPSU yang mengurus rumahnya dan satu PPSU yang menjadi sopir pribadinya.

Karena itu, Heru menegaskan bahwa jangan ada lagi PPSU yang bekerja tak sesuai tugas pokok dan fungsinya.

Tak hanya itu saja, Heru meminta jajarannya agar menindak secara tegas para pelaku pembuang sampah sembarangan.

Katanya, bentuk penindakan tegas itu adalah mengunggah momen saat warga membuang sampah sembarangan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com