JAKARTA, KOMPAS.com - Sepekan sudah Heru Budi Hartono menjadi Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, sejak dilantik pada 17 Oktober 2022.
Selama sepekan ini, Heru telah blusukan ke sana ke mari hingga menggerakan sulur-sulur birokrasi Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta.
Dalam kurun waktu yang sama, dia juga telah menemui jajaran forum komunikasi pimpinan daerah (forkopimda) DKI Jakarta hingga sejumlah menteri.
Gerakan ini lantas disorot pimpinan hingga ketua fraksi di DPRD DKI Jakarta.
Pada hari pertamanya menjadi Pj Gubernur DKI, Heru menuturkan bahwa ada sejumlah pekerjaan rumah untuk Pemprov DKI Jakarta, yakni permasalahan banjir, macet, dan tata ruang.
Tak hanya itu, menurut dia, krisis ekonomi yang bakal terjadi tahun depan juga menjadi catatan tersendiri bagi Pemprov DKI.
Baca juga: Upaya Heru Budi Atasi Kemacetan Jakarta, dari Hapus U Turn hingga Atur Jam Masuk Kerja
"Dan tadi pagi, Pak Menteri Dalam Negeri juga mengingatkan kepada kami bahwa tahun depan depan adanya krisis ekonomi," tutur Heru.
"Maka itu (banjir, macet, tata ruang, krisis ekonomi) menjadi perhatian (Pemprov DKI), termasuk kesehatan," sambung dia.
Berselang satu hari atau hari keduanya menjabat, Heru mengumpulkan lurah, wali kota, hingga satuan kerja perangkat daerah (SKPD) se-DKI di Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta Pusat.
Di sana, ia memberikan arahan kepada para aparatur sipil negara (ASN) yang hadir untuk melakukan sejumlah hal.
Heru meminta para lurah se-Jakarta untuk memotret lokasi di wilayah administrasi masing-masing yang masih tergolong kotor.
Baca juga: Kumpulkan Lurah hingga Kadis, Heru: Mudah-mudahan Tidak Ada yang Ngantuk!
Oleh lurah, dalam waktu tiga bulan, lokasi yang kotor tersebut harus sudah dibersihkan.
"Difoto (lokasi yang kotor), tiga bulan lagi, kita (Heru-para lurah) ketemu, itu sudah bersih dan lain-lain," tutur Heru di Graha Bhakti Budaya di TIM, 18 Oktober 2022.
Ia menegaskan, jika menemui kesulitan, para lurah diminta untuk meminta bantuan kepada camat hingga wali kotanya.
Lalu, Heru meminta para wali kota di Jakarta untuk tidak mengambil cuti selama musim hujan.
Baca juga: Heru Budi Larang Wali Kota di Jakarta untuk Cuti, Selama...
Ia mulanya mengingatkan kepada para aparatur sipil negara (ASN) yang hadir di sana bahwa kini sudah memasuki musim hujan.
"Hari ini kita memasuki musim hujan. Saya minta kepada seluruh jajaran para wali kota untuk tidak mengambil cuti, untuk tidak keluar kota," sebutnya.
Hal ini dilakukan agar para wali kota bersiaga menghapi musim hujan.
Kemudian, Heru juga meminta para lurah se-Ibu Kota agar tak menjadikan petugas penanganan prasarana dan sarana umum (PPSU) sebagai staf pribadi mereka.
Dalam kesempatan itu, ia bercerita tentang nasib PPSU yang bekerja tak sesuai tugas pokok dan fungsinya pada 2016.
Hal itu dia ketahui berdasarkan penuturan PPSU yang bersangkutan.
Kepada Heru, lurah tersebut kala itu mengaku ada dua PPSU yang mengurus rumahnya dan satu PPSU yang menjadi sopir pribadinya.
Karena itu, Heru menegaskan bahwa jangan ada lagi PPSU yang bekerja tak sesuai tugas pokok dan fungsinya.
Tak hanya itu saja, Heru meminta jajarannya agar menindak secara tegas para pelaku pembuang sampah sembarangan.
Katanya, bentuk penindakan tegas itu adalah mengunggah momen saat warga membuang sampah sembarangan.