Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemprov DKI Bakal Bangun Rusun Margasatwa di Ragunan, Anggarannya Capai Rp 375 Miliar

Kompas.com - 28/10/2022, 08:34 WIB
Larissa Huda

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPRKP) DKI Jakarta menyediakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) sekitar Rp 375 miliar untuk membangun Rumah Susun (Rusun) Margasatwa pada 2023-2024.

"Anggaran proyek pembangunan Rusun Margasatwa berasal dari APBD tahun 2023 dan 2024. Itu multiyears dialokasikan untuk dua tahun," kata Kepala DPRKP Sarjoko, dilansir dari Antara, Kamis (27/10/2022).

Rencananya, kata Sarjoko, pembangunan rusun yang akan dibangun dekat Taman Margasatwa Ragunan, Jakarta Selatan itu, akan dimulai pada 2023 dengan target sebanyak tiga menara (tower).

Baca juga: Warga Rusunawa Marunda Minta Pemkot Investigasi Kembalinya Cemaran Debu Batu Bara

Rusun tersebut, lanjut Sarjoko, direncanakan untuk menampung warga bantaran sungai yang terkena proyek normalisasi dalam program penanganan banjir di Jakarta.

"Rusun yang akan kami bangun di Jalan Margasatwa di tahun 2023-2024 ini akan dibangun di lahan kosong milik Pemprov DKI," ujar Sarjoko.

Sarjoko menambahkan bahwa ke depannya pihak DPRKP DKI Jakarta masih akan membangun hunian bagi warga di masa mendatang.

Terlebih, kata dia, saat ini telah ada dukungan DPRD DKI Jakarta untuk pencarian persediaan lahan baru.

"Kemarin kami dapat dukungan dari DPRD untuk bisa menyediakan land banking baru untuk kebutuhan membangun rusun baru. Ini masih berproses," tuturnya.

Baca juga: Janji Kampanye Anies soal Rumah DP 0 Persen yang Berubah ke Pembangunan Rusunawa

Lebih lanjut, ia mengatakan Rusun Pasar Rumput di Jakarta Selatan juga disiapkan untuk warga terdampak normalisasi sungai, terutama Kali Ciliwung.

Namun hingga kini, rusun yang dibangun pemerintah pusat belum difungsikan karena rusun ini masih jadi tempat untuk isolasi Covid-19

"Itu rusun Pasar Rumput ini kan dibangun oleh Kementerian PUPR itu belakang ya ada mengakomodasi warga terdampak kaitannya dengan penataan Ciliwung," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com