Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anaknya Bantai Cucu dan Menantu di Jatijajar, Ayah Pelaku: Saya Serahkan ke Polisi, Saya Pasrah...

Kompas.com - 01/11/2022, 22:56 WIB
M Chaerul Halim,
Jessi Carina

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Adang, ayah pembunuh anak kandung di Jatijajar mengatakan bakal menyerahkan sepenuhnya kasus yang menjerat anaknya ke pihak kepolisian.

Sebagai informasi, K telah membantai anak perempuan berinisal KPC (11) dan istrinya berinisal NI (31) di Perumahan Klaster Pondok Jatijajar Depok.

Menurut Adang, dirinya hanya bisa pasrah lantaran peristiwa itu disebutnya sebagai musibah.

"Saya serahkan semuanya kepada kepolisian, karena sebagai orangtua hanya bisa pasrah, tawakal karena ini merupakan musibah, takdir," ujar Adang usai menghadiri pemakaman cucunya di TPU Jatijajar 2 Depok, Selasa (1/11/2022) malam.

Baca juga: Ironi di Pemakaman Anak yang Dibunuh Ayah Kandung, Tanpa Dihadiri Kedua Orangtua...

Selain itu, Adang mengaku perbuatan keji anaknya juga merupakan ujian yang harus dijalaninya.

"Dan itu tidak biasa dipungkiri lagi itu semua juga akan mendapatkan ujian, tetapi untuk kami atau saya kita terima saja karena allah yang punya segala-segalanya hanya itulah yang bisa saya terima dan saya ikhlas," imbuh dia.

Berkaitan dengan permasalahan anak kandungnya dalam rumah tangga, Adang mengaku tak mengetahui duduk perkara persoalan tersebut.

"Kalau kejadian ini kebetulan malam menjelang subuh, namanya rumah tangga ada perselisihan dan sebagainya, saya juga enggak tahu duduk permasalahannya seperti apa, mereka sudah sama sama dewasa," kata Adang.

Kendati demikian, Adang merasa terpukul karena cucu kesayangannya tewas dibunuh oleh anak kandungnya itu.

Baca juga: Ayah Bunuh Anak Kandung di Depok, Tetangga: Dia Pegawai Honorer Dinas Pendidikan Pemkab Bogor

Pengakuan itu sampaikan Adang sambil menitikkan air matanya lantaran tak kuat menahan kesedihan.

"Ada masalah itukan suatu yang biasa dalam rumah tangga, tapi kalau sampai kejadian ini saya juga sebagai kakeknya barang kali sangat terpukul dan prihatin serta sedih sekali dan itu betul-betul cucu kesayangan saya itu tidak bisa bertemu lagi," ujar dia.

Sebelumnya diberitakan, K tega membantai anggota keluarganya di kediamannya, RT 003 RW 008 Kelurahan Jatijajar, Kecamatan Tapos, Depok pada Selasa (1/11/2022) pagi.

Akibat pembantaian sadis itu, anak perempuan K berinisial KPC (11) meninggal dunia, sementara istrinya, NI (31) mengalami luka-luka yang cukup serius.

Tetangga korban bernama Misan (50) mendapat laporan kejadian pembantaian itu terjadi sekitar pukul 05.30 WIB.

Baca juga: Ayah Bunuh Anak Kandung di Depok adalah Pegawai Bappenda Kabupaten Bogor

Saat mengecek ke lokasi, Misan menemukan kedua korban telah tergeletak dengan kondisi berlumuran darah.

Dikatakan Misan, istri pelaku masih bisa diselamatkan meski terdapat luka di mulut dan lengannya. Kemudian, istri pelaku langsung dilarikan ke rumah sakit terdekat.

Sementara itu, anak perempuan korban dinyatakan meninggal dunia dengan kondisi mengenaskan.

Usai pembantaian itu, pelaku tak melarikan diri. Pelaku ditangkap polisi di rumahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Megapolitan
Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Megapolitan
Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Megapolitan
Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Megapolitan
BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Megapolitan
Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Megapolitan
Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Megapolitan
Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Megapolitan
Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Megapolitan
Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Megapolitan
Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Megapolitan
Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com