Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tim Patroli Presisi Dinilai Belum Mampu Atasi Tawuran, Hanya "Pemadam" yang Tak Mumpuni

Kompas.com - 03/11/2022, 16:28 WIB
Ellyvon Pranita,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Nasional Perlindungan Anak Indonesia (Komnas PA) menganggap peran Tim Patroli Perintis Presisi belum mampu meredakan aksi tawuran di Jakarta dan sekitarnya.

"Andai kata ada kebakaran, (Tim Presisi) itu lebih menjadi pemadam saja," ujar Ketua Bidang Advokasi Komnas PA Sunarto kepada Kompas.com, Kamis (3/11/2022).

Bahkan, Sunarto menganggap, sebagai "pemadam" aksi tawuran pun, Tim Patroli Perintis Presisi belum cukup mumpuni.

Sebab, menurut catatannya, aksi tawuran masih kerap terjadi di Jakarta dan sekitarnya. Anak-anak pelaku tawuran seperti tidak mengenal rasa takut terhadap hukum.

"Bukan hanya enggak bagus, enggak ada (hasilnya)," lanjut Sunarto.

Baca juga: Masih Banyak Tawuran, Perlukah Ambarita dan Jacklyn Choppers Kembali ke Jalan?

Sunarto berpendapat, aksi tawuran tak bisa hanya dihentikan melalui tindakan di lapangan seperti razia, penangkapan, dan sebagainya.

Menurut dia, perlu upaya yang lebih komprehensif dan melibatkan banyak instansi untuk menghentikan aksi kekerasan di tataran remaja Ibu Kota dan sekitarnya.

"Pemerintah lewat Dinas Sosial, polisi, itu memang harus jalan beriringan melakukan kegiatan antarkelompok tawuran itu, misalnya camping bersama anak yang tawuran," ujar Sunarto.

"Tentunya kegiatan itu dilaksanakan dengan pengawasan ketat serta keberanian. Jadi, memang harus terjun langsung," lanjut dia.

Baca juga: 1 Pelajar SMP Ditangkap karena Tawuran di Tanah Abang, Polisi: Diajak Kakak Kelasnya

Sunarto melihat, kepolisian tidak menjadikan maraknya aksi tawuran remaja di Ibu Kota dan sekitarnya sebagai prioritas untuk diatasi.

Ke depan, ia berharap polisi menjadi garda terdepan mengatasi aksi tawuran yang tidak kunjung berkesudahan. Hal itu penting dilakukan demi menyelamatkan generasi muda Indonesia dari mata rantai kekerasan.

Adapun tawuran masih marak terjadi di Jabodetabek.

Pada 28 Oktober 2022, Polres Metro Jakarta Barat mencatat sebanyak 30 sekolah di wilayah hukumnya kerap terlibat tawuran yang dipicu masalah sepele, yakni saling ejek di media sosial.

Baca juga: Polisi Lepas Tembakan Peringatan, Pelajar Bersajam Kocar-Kacir Saat Tawuran di Cengkareng Timur

Sementara itu, Kapolres Tangerang Selatan AKBP Sarly Sollu menyampaikan telah terjadi tawuran yang melibatkan kelompok SMP Al-Hidayah dan kelompok pajak.official pada Sabtu (22/10/2022).

Dalam tawuran tersebut, korban inisial QZR (16) mengalami luka sabetan senjata tajam pada bagian punggung dan paha belakang, dan tujuh pelaku diamankan.

Daerah Bekasi pun tidak luput dari aksi tawuran. Polres Metro Bekasi Kota menangkap enam remaja berusia belasan tahun yang hendak menggelar aksi tawuran di wilayah Jalan Ratna, Jatiasih, Kota Bekasi, Selasa (18/10/2022).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com