JAKARTA, KOMPAS.com - Krisis air bersih melanda RT 007 RW 005, Rawa Badak Utara, Koja, Jakarta Utara, sejak Februari 2022.
Air yang disuplai PT Aetra Air Jakarta di wilayah itu hanya mengalir pada dini hari, yakni pukul 02.00-05.00 WIB.
Hal ini membuat warga terpaksa bergadang menunggu air bersih untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Seorang warga bernama Rafli Husaini (24) menceritakan betapa sulitnya mendapatkan air bersih.
Baca juga: Curahan Hati Warga Koja, 8 Bulan Dilanda Krisis Air Bersih
Menurut dia, krisis air bersih yang berlangsung selama delapan bulan ini mengganggu aktivitas sebagian besar warga.
"Krisis air sangat mengganggu waktu warga, yang harusnya istirahat jadi nungguin air yang menyala (mengalir) jam 02.00 WIB-05.00 WIB subuh," ucap Rafli saat dihubungi Kompas.com, Kamis (3/11/2022).
Rafli menuturkan, tetangganya bahkan pernah terpaksa mandi pagi di sekolah tempatnya bekerja karena telat menyalakan keran air pada waktu tersebut.
Rafli bersama tetangga lain yang merasakan hal serupa, tak jarang membeli air bersih di masjid dekat rumah.
"Kalau saya karena memang malam hari pun air enggak menyala, mau enggak mau ambil air di masjid pakai gerobak. Ada juga yang akhirnya bayar bulanan untuk nyelang air di masjid tersebut," tutur dia.
Baca juga: Jeritan Hati Warga Kampung Nelayan Marunda Kepu yang 6 Bulan Krisis Air tetapi Tetap Harus Bayar
Selama ini, warga juga berupaya melaporkan kendala penyaluran air tersebut ke PT Aetra Air Jakarta. Perusahaan itu kemudian memberi solusi dengan mendistribusikan air bersih dari tangki.
Air sebanyak 5.000 liter sampai 7.000 liter tersebut didistribusikan setiap kali ada keluhan warga. Air disuplai langsung ke wadah penyimpanan milik warga.
"Kalau ada datang tangki air dari Aetra, warga gotong-royong ngambil untuk pemakaiannya masing-masing," terang Rafli.
Adapun PT Aetra Air Jakarta sudah mengebor dan membongkar pipa air. Kendati begitu, hingga hari ini belum ada perubahan yang dirasakan warga.
Berdasarkan informasi yang diketahui Rafli, permasalahan air juga dirasakan warga di beberapa RT lain, tepatnya di wilayah yang berseberangan dengan rumahnya.
"Kami dengan pengurus RW sudah memberikan laporan ke Aetra, bahkan sampai ke YLKI," jelas Rafli.
Baca juga: Warga Terpaksa Irit hingga Berebut dengan Tetangga imbas Krisis Air di Kampung Nelayan Marunda Kepu
Dihubungi secara terpisah, Manager Corporate & Customer Communication PT Aetra Air Jakarta Astriena Veracia menjelaskan permasalahan air bersih tersebut.
Menurut Astriena, terdapat sejumlah titik kebocoran pipa yang memengaruhi suplai air di wilayah Rawa Badak, Jakarta Utara.
"Saat ini Aetra melakukan peningkatan suplai air dengan beberapa cara, yaitu merehabilitasi jembatan pipa, monitoring zona meter, dan menginvestigasi simulasi jalur pipa dan katup air pada area-area yang berpengaruh terhadap peningkatan suplai air," kata Astriena.
Astriena pun memastikan bahwa pihaknya akan terus melakukan upaya perbaikan terkait permasalahan suplai air di wilayah tersebut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.