Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melihat Galian Saluran Air di Pejaten yang Bikin Pengendara Motor Tercebur...

Kompas.com - 07/11/2022, 18:28 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sedang mengerjakan proyek pembuatan saluran air di Pejaten Raya, Pejaten Timur, Pasar Minggu, Jakarta Selatan.

Berdasarkan pantauan Kompas.com, terdapat beberapa titik galian saluran air yang berada di Jalan Pejaten Raya. Area galian tersebut tampak ditutupi seng.

Galian saluran air itu memakan separuh badan jalan, khususnya dari Pejaten Barat ke arah Siaga, Pasar Minggu.

Baca juga: Pengendara Motor Tercebur ke Lubang Galian Saluran Air di Pejaten Sedalam 5 Meter, Korban Luka-luka

Kondisi ini membuat pengendara motor maupun mobil harus bergantian melitas dengan pengguna jalam dari arah berlawanan.

Bahkan, beberapa waktu sebelumnya seorang pengendara motor mengalami kecelakaan tunggal usai terjatuh ke dalam lubang galian saluran air tersebut.

RS (28) dan perempuan yang dia bonceng, A, tercebur ke lubang galian saluran air di Jalan Pejaten Raya, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Sabtu (5/11/2022).

Adapun lubang galian tersebut cukup dalam, yakni kira-kira empat hingga lima meter.

M Satrio, saksi mata di lokasi sebelumnya menjelaskan, RS dan A tercebur ke lubang sedalam lima meter saat sedang melintas dan berpapasan dengan mobil dari arah berlawanan.

"Yang saya tahu itu korban ini memaksakan melaju dan akhirnya dia tercebur. Tidak ada senggolan. Dia tercebur sendiri," ujar Satrio.

Baca juga: Pengendara Motor Tercebur Lubang Galian Saluran Air di Pejaten Sedalam 5 Meter, Korban Diselamatkan Petugas Damkar

Satrio menjelaskan, korban mengalami luka yang berbeda. RS mengalami luka pada kaki, sedangkan teman perempuannya, A berdarah pada bagian kepala.

Korban perempuan saat itu dibawa oleh warga ke Rumah Sakit Siaga, sedangkan RS ditangani di lokasi kejadian.

"Mereka (RS dan A) boncengan. Kalau cowoknya itu mengalami luka di bagian kaki tapi yang lebih parah itu yang perempuan, di bagian kepala," kata Satrio.

Satrio mengaku tidak mengetahui peruntukan lubang yang memakan sebagian jalan di Jalan Pejaten Raya, Pasar Minggu, itu.

"Itu lubang cukup dalam sekitar empat sampai lima meter," kata Satrio.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com