JAKARTA, KOMPAS.com - Polisi menetapkan dua orang tersangka atas kisruhnya festival musik "Berdendang Bergoyang" yang digelar di Istora Senayan, Jakarta Pusat, beberapa waktu lalu.
Kendati demikian, dua orang berinisial DP sebagai penanggung jawab "Berdendang Bergoyang" dan HA sebagai direktur perusahaan, tidak ditahan oleh kepolisian.
"Dua orang tidak dilakukan penahanan karena ancaman hukuman di bawah lima tahun," ujar Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Komarudin saat dihubungi wartawan, Senin (7/11/2022).
"Tapi nanti kalau sudah putusan sidang nanti hakim akan ketuk palu, misal dikenakan hukuman penjara nanti dilakukan penahanan," sambung dia.
Selain itu, kata Komarudin, dua tersangka dinilai kooperatif saat diperiksa oleh penyidik Satreskrim Polres Metro Jakarta Pusat.
"Selain itu para tersangka ini dinilai sangat kooperatif," kata dia.
Adapun kedua tersangka dipersangkakan Pasal 360 ayat 2 KUHP terkait kelalaian menyebabkan orang lain luka, dengan ancaman hukuman sembilan bulan penjara.
Selain itu, keduanya juga dipersangkakan Pasal 93 Undang-undang Nomor 6 Tahun 2018 tentang Kekarantinaan Kesehatan karena tidak mengindahkan surat yang dikeluarkan Satgas Covid-19, dengan ancaman hukuman 1 tahun penjara atau denda Rp 100 juta.
Diketahui, sebanyak 27 orang dilarikan ke rumah sakit akibat pingsan yang disebabkan over kapasitas pada hari pertama pelaksanaan "Berdendang Bergoyang", yakni Jumat (28/10/2022).
"Data korban yang tercatat oleh tim medis ada 27 orang (yang pingsan)," ujar Komarudin saat dihubungi, Selasa (1/11/2022).
Menurut Komarudin, jumlah tersebut masih terus bertambah, sebab pada hari kedua penyelenggaraan festival musik itu terjadi kekisruhan yang menyebabkan dihentikannya acara saat sedang berlangsung.
"Mereka (panitia) menyampaikan yang tidak tercatat lebih dari itu kisaran 30 orang (yang pingsan)," ungkap dia.
Baca juga: Polisi Buka Kemungkinan Ada Tersangka Lain dalam Kasus Kisruh Berdendang Bergoyang
Imbasnya, "Berdendang Bergoyang" terpaksa dihentikan aparat kepolisian pada hari kedua pelaksanaannya, yakni Sabtu (29/10/2022) malam.
Komarudin mengatakan, festival musik itu dihentikan diduga karena ketidakprofesionalan panitia penyelenggara dalam pengelolaan acara.
"Sampai (Sabtu) pukul 20.00 WIB, jumlah penonton sudah lebih dari 21 ribu," ujar Komarudin.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.