Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

F-Nasdem Pertanyakan "Tipping Fee" yang Mesti Dibayar Pemprov DKI Terkait Pengelolaan Sampah ITF Sunter

Kompas.com - 09/11/2022, 23:03 WIB
Muhammad Naufal,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Fraksi Nasdem DPRD DKI mempertanyakan tipping fee yang harus dibayarkan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta terkait pengelolaan sampah di Intermediate Treatment Facility (ITF) Sunter, Jakarta Utara, nantinya.

Hal itu disampaikan perwakilan Fraksi Nasdem DPRD DKI Abdul Aziz Muslim dalam rapat paripurna legislatif Jakarta beragenda penyampaian pandangan umum fraksi-fraksi terhadap Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) tentang APBD Tahun Anggaran 2023 di Gedung DPRD DKI, Rabu (9/11/2022).

Untuk diketahui, tipping fee merupakan bea gerbang yang dibayarkan pemerintah kepada pihak pengolah sampah. Nilai tipping fee dihitung berdasarkan tonase sampah yang diolah.

"Terkait dengan pembangunan ITF Sunter, Fraksi Partai Nasdem membutuhkan penjelasan dari Pemprov DKI terkait dengan adanya tipping fee yang harus dibayarkan oleh Pemprov DKI terhadap pengelolaan sampah di ITF Sunter," ucap Aziz.

Baca juga: Dirut Jakpro Sampai Pertaruhkan Jabatan, Usulan Modal Proyek ITF Akhirnya Disetujui DPRD DKI

Ia lantas membandingkan hal itu dengan Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang.

Menurut Aziz, TPST Bantargebang yang anggaran pembangunannya mencapai Rp 861 miliar bisa mengelola 2.000 ton sampah tanpa menggunakan tipping fee.

"Terlebih lagi, pengelolaan sampah (di TPST Bantargebang) tidak dikelola oleh pihak swasta," ujar Aziz.

"Dan pemanfaatan residu dari RDF Plant (TPST Bantargebang) yang dihasilkan bisa dimanfaatkan kembali untuk kebutuhan industri lain," sambung dia.

Baca juga: Pembangunan ITF Sunter Akan Gunakan APBD

Aziz mengusulkan, karena ada tipping fee yang harus dibayarkan, skema pembangunan ITF Sunter perlu dievaluasi kembali.

Tak hanya itu, lanjut Aziz, fraksinya mengusulkan agar skema pembangunan ITF Sunter dilakukan secara multiyears oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta.

Dengan demikian, menurut dia, pembangunan ITF Sunter tak perlu melibatkan pihak swasta.

"(Pembangunan ITF Sunter) dilakukan secara multiyears yang dilakukan oleh DLH DKI, tanpa keterkaitan dengan pihak swasta dengan masa kontrak yang mencapai 25 tahun," ucap Aziz.

"Yang selalu memiliki potensi memberatkan APBD DKI tiap tahunnya," lanjut dia.

Baca juga: Heru Budi Sebut Kelanjutan Formula E Ada di Tangan Jakpro dan PT Ancol

Untuk diketahui, PT Jakarta Propertindo (Jakpro) akan membangun ITF Sunter dan ITF Barat pada 2023.

BUMD DKI itu menyetujui anggaran biaya pembangunan kedua ITF itu dari penyertaan modal daerah (PMD) yang dialokasikan dari RAPBD 2023 senilai Rp 577 miliar.

Rinciannya, Rp 239 miliar untuk ITF Sunter dan Rp 338 miliar untuk ITF Barat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Massa Buruh Nyalakan 'Flare' dan Kibarkan Bendera di Monas

Massa Buruh Nyalakan "Flare" dan Kibarkan Bendera di Monas

Megapolitan
Ribuan Buruh Ikut Aksi 'May Day', Jalanan Jadi 'Lautan' Oranye

Ribuan Buruh Ikut Aksi "May Day", Jalanan Jadi "Lautan" Oranye

Megapolitan
Bahas Diskriminasi di Dunia Kerja pada Hari Buruh, Aliansi Perempuan: Muka Jelek, Eh Tidak Diterima...

Bahas Diskriminasi di Dunia Kerja pada Hari Buruh, Aliansi Perempuan: Muka Jelek, Eh Tidak Diterima...

Megapolitan
Ribuan Polisi Amankan Aksi 'May Day', Kapolres: Tidak Bersenjata Api untuk Layani Buruh

Ribuan Polisi Amankan Aksi "May Day", Kapolres: Tidak Bersenjata Api untuk Layani Buruh

Megapolitan
Korban Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan, Jasad Mengapung 2,5 Kilometer dari Titik Kejadian

Korban Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan, Jasad Mengapung 2,5 Kilometer dari Titik Kejadian

Megapolitan
Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang, Lalin Sempat Tersendat

Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang, Lalin Sempat Tersendat

Megapolitan
Jalanan Mulai Ditutup, Ini Rekayasa Lalu Lintas di Jakarta Saat Ada Aksi 'May Day'

Jalanan Mulai Ditutup, Ini Rekayasa Lalu Lintas di Jakarta Saat Ada Aksi "May Day"

Megapolitan
Massa Aksi 'May Day' Mulai Berkumpul di Depan Patung Kuda

Massa Aksi "May Day" Mulai Berkumpul di Depan Patung Kuda

Megapolitan
Rayakan 'May Day', Puluhan Ribu Buruh Bakal Aksi di Patung Kuda lalu ke Senayan

Rayakan "May Day", Puluhan Ribu Buruh Bakal Aksi di Patung Kuda lalu ke Senayan

Megapolitan
Pakar Ungkap 'Suicide Rate' Anggota Polri Lebih Tinggi dari Warga Sipil

Pakar Ungkap "Suicide Rate" Anggota Polri Lebih Tinggi dari Warga Sipil

Megapolitan
Kapolda Metro Larang Anggotanya Bawa Senjata Api Saat Amankan Aksi 'May Day'

Kapolda Metro Larang Anggotanya Bawa Senjata Api Saat Amankan Aksi "May Day"

Megapolitan
3.454 Personel Gabungan Amankan Aksi “May Day” di Jakarta Hari Ini

3.454 Personel Gabungan Amankan Aksi “May Day” di Jakarta Hari Ini

Megapolitan
Ada Aksi “May Day”, Polisi Imbau Masyarakat Hindari Sekitar GBK dan Patung Kuda

Ada Aksi “May Day”, Polisi Imbau Masyarakat Hindari Sekitar GBK dan Patung Kuda

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 1 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 1 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Spanduk Protes “Jalan Ini Sudah Mati” di Cipayung Depok | Polisi Temukan Tisu “Magic” di Tas Hitam Diduga Milik Brigadir RAT

[POPULER JABODETABEK] Spanduk Protes “Jalan Ini Sudah Mati” di Cipayung Depok | Polisi Temukan Tisu “Magic” di Tas Hitam Diduga Milik Brigadir RAT

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com