Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beli Set Top Box di Toko Online, Dua Warga Bekasi Malah Dikirimi Garam dan Sabun Colek

Kompas.com - 11/11/2022, 20:45 WIB
Joy Andre,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Dimatikannya siaran tv analog membuat warga harus membeli Set Top Box (STB) agar tv analog di rumah bisa menangkap siaran digital.

Namun, dua warga Kabupaten Bekasi justru ditipu ketika membeli STB secara daring atau online.

Susanti (38), adalah korban pertama. Warga yang berdomisili di Desa Sukajaya, Kecamatan Cibitung, Kabupaten Bekasi itu malah mendapat sebungkus sabun colek.

"Waktu paket datang dan dibuka, isinya sabun colek yang harganya paling Rp 2.000. Saya kena tipu, soalnya suami pesan STB yang buat siaran TV digital," ucap Susanti kepada wartawan, Jumat (11/11/2022).

Baca juga: Kominfo Klaim Peralihan Siaran TV Analog ke Digital Beri Banyak Manfaat

Sebelum membeli melalui aplikasi daring, ia dan suaminya sempat memilih-milih perangkat tersebut yang dijual oleh beberapa toko.

Keduanya lalu memutuskan membeli STB yang dijual toko online seharga Rp 155.000

"Dilihat-lihat harganya mahal-mahal, terus ada toko yang jual Rp 155.000, jadi ya pilih yang itu karena memang harganya lebih murah," jelasnya.

Setelah memesan dan membayar, ia dan suaminya menaruh perasaan curiga.

Perasaan itu datang seusai melihat kolom komentar yang berisi testimoni negatif.

Isi kolom komentar itu dipenuhi dengan testimoni pembeli yang menerima barang tak sesuai.

"Waktu dibatalkan, ternyata enggak bisa, padahal sebelum dibayar, dichat dulu dengan penjualnya, katanya barangnya ada," sebut Susanti.

Baca juga: Simak! Ini Link Cara Cek Penerima Set Top Box (STB) Gratis di Wilayah Jabodetabek

Khawatir menjadi korban penipuan, Susanti dan suaminya mencoba menghubungi nomor telepon penjual STB dengan maksud membatalkan pesanannya.

Namun dicoba berkali-kali, nomor penjual STB terebut sudah tidak aktif.

"Sudah dihubungi tapi nomornya enggak aktif lagi, kalau dilihat dari paketnya alamat toko online-nya masih di sekitar Bekasi, tapi enggak lengkap alamatnya," imbuh Susanti

Harapan untuk mempunyai siaran televisi berkualitas gambar lebih jernih pun pupus setelah dirinya menerima paket sabun colek.

Penipuan serupa juga dialami warga Bekasi lainnya, Ahmad Jauhari Lutfi (25). Pria yang berniat membeli STB itu, justru mendapat sebungkus garam.

"Awal beli dari online harganya Rp 150.000, dipesan dan dua hari kemudian, barangnya datang. Waktu dipegang, kardusnya enteng, ukurannya enggak sesuai sama bentuk STB, akhirnya dibongkar dan isinya garam," tutur Lufti.

Baca juga: Kemenkominfo Akan Bagikan Set Top Box Gratis Door to Door ke Rumah Tangga Miskin

Lutfi mengaku, ia sudah melaporkan kejadian yang dialaminya ke penyedia jasa layanan jual beli. Namun, ia belum melaporkan kepada pihak kepolisian.

"Belum kalau untuk lapor ke polisi," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com